Citi Recommend Maintain BUY/Low Risk INDF - TP 4500
Indofood mencatat laba bersih 1H10 Rp 1,410.5 milyar (+76.4% dari CIRA FY10E; 65% konsensus) berkat penurunan COGS dan penurunan pembayaran bunga yang menutupi pertumbuhan pendapatan flat. r Penurunan harga gandum, penguatan rupiah dan penurunan produksi CPO membuat INDF hanya membukukan pertumbuhan margin pendapatan 0.2% YoY menjadi Rp 18,122.6 milyar (44.4% CIRA FY10E; 45.1% konsensus). Hal ini sebagian besar sesuai perkiraan karena Citi memperkirakan INDF menunjukkan penguatan kinerja pada 2H10 didorong oleh kinerja dari sektor agrobisnis. r COGS 1H10 mengalami penurunan 8.4% YoY. Citi menilai hal ini sebagian besar disebabkan oleh penguatan rupiah sehingga menghemat biaya impor gandum, pupuk dan biaya susu. r Penurunan biaya tercermin pada perbaikan margin. Margin kotor, operasional dan laba bersih mengalami perbaikan dari masing – masing 26.1%, 12.3% dan 4.4% pada 1H09 menjadi 32.5%, 17.2% dan 7.8% pada 1H10. r Keuntungan penurunan biaya juga tercermin pada laba dan margin 2Q10 – Pendapatan Rp 8,814 milyar (-5.3% QoQ; -4.1% YoY); COGS : Rp 5,726.9 milyar (-12.1% QoQ; -14.6% YoY); laba operasional Rp 1,709 milyar (+21.1% QoQ; +55.7% YoY); Laba bersih Rp 778.6 milyar (+23.2% QoQ; +13% YoY); margin kotor, operasional dan bersih 2Q10 masing – masing 35%, 19.4%, dan 8.8%; margin kotor, operasional dan bersih 1Q10 masing – masing 30%, 15.2%, dan 6.8%; margin kotor, operasional dan bersih 2Q09 27%, 11.9%, dan 7.5%. r Dengan kenaikan harga gandum pada awal Agustus, Citi memperkirakan dampaknya akan tercermin pada laporan keuangan 4Q10. r Citi mempertahankan rekomendasi Buy/Low Risk (1L) dengan target harga Rp 4,500.