ADRO dorong pendapatan dari sektor non batubara, Bangun PLTU USD 1,2 miliar
Adaro Energy (ADRO) akan mendorong pendapatan dari sektor non batubara di masa mendatang. Saat ini, sebagian besar pendapatan perseroan berasal dari bisnis tambang batubara. Nantinya, akan ada tiga sektor bisnis yang berkontribusi terhadap pendapatan yaitu bisnis tambang batubara, non batubara dan pembangkit listrik. ADRO berencana menyeimbangkan kontribusi pendapatan dari tiga sektor tersebut masing-masing menjadi sebesar 1/3 dari total pendapatan perseroan. Konsorsium Adaro Energy (ADRO) dan Shenhua Overseas Development and Investment Co Ltd membutuhkan dana sebesar USD 1,2 miliar untuk membangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 2X300 MW di Kalimantan Timur. Untuk setiap 1 MW, nilai investasinya sebesar USD 2 juta. Saat ini, prosesnya masih feasibility study. Selain proyek tersebut, perseroan juga tengah menggarap dua pembangkit listrik tahun ini yaitu PLTU Batang di Jawa Tengah berkapasitas 2X1.000 MW dan PLTU Kalimantan Selatan berkapasitas 2X100 MW.