ANMT-DNi garap proyek Nikel Laterit USD 500 juta, siap antisipasi kebijakan larangan ekspor mineral
Aneka Tambang (ANTM) menggandeng Direct Nickel Limited (DNi), perusahaan tambang yang tercatat di bursa saham Australia, untuk pengembangan deposit nikel laterit dan pabrik penlahan di Indonesia. Proyek tersebut membutuhkan investasi USD 400-500 juta. Perkiraan investasi tersebut baru merupakan perhitungan kasar untuk pabrik pengelolaan nikel berkapasitas 10-15 ribu ton nikel laterit per tahun. Perseroan akan melanjutkan kerja sama dalam operasi Test Plant milik Direct Nickel di Perth untuk memproduksi nickel mixed hydroxide dan mengkaji bersama hasil teknis dari pabrik tersebut. Aneka Tambang (ANTM) memperkirakan dalam 10-15 tahun mendatang, Indonesia dapat membangun pabrik stainless steel, seiring dengan dibangunnya deposit laterit serta pabrik penlahan dan pemurnian nikel. Perseroan telah melakukan persiapan guna menghadapi kebijakan pelarangan ekspor mineral mentah pada tahun 2014 dengan pengembangan dan pembangunan pabrik tersebut.