Kembali
ICBP - Indofood CBP Sukses Makmur

CIMB (YU) Recommend Maintain NEUTTRAL ICBP - TP 5800

CIMB (YU) mempertahankan rekomendasi Neutral dan target harga Rp 5,800 r ICBP baru saja mengumumkan dividen sebesar Rp 116/saham dengan total Rp 680 milyar yang akan dibayar pada 7 Juli. Angka ini mengisyaratkan rasio pembayaran 40% dan yield 2.2%. Di sisi lain INDF menaikkan harga tepung sebesar 2% sejak awal Mei, sebagai respon kenaikan harga gandum. Produsen gandum utama di wilayah US, Eropa dan Kanada juga masih menghadapi kesulitan akibat perubahan cuaca. Sementara Rusia pengekspor gandum terbesar di dunia, dilaporkan akan menghapus embar ekspor gandum pada Juli ini, karena kenaikan volume produksi. r Secara keseluruhan International Grains Council mengindikasikan bahwa produksi gandum tahun ini dapat mencapai 667 juta ton vs konsumsi 669 juta ton, dengan rasio stock-to-use sebesar 27.7%, di atas level 2007-08 sebesar 21.3%. r Dividen ICBP sesuai dengan perkiraan YU sebesar 40%, dan sama dengan pembayaran historis INDF. Pada akhir 1Q11 perseroan memiliki neraca yang besar sebesar Rp 3.9 triliun, lebih dari cukup untuk mendanai Rp 860 milyar distribusi dividen. Capex FY11 mencapai Rp 1.8 triliun yang sebagian besar untuk ekspansi kapasitas produk olahan susu. Dari rencana anggaran, hanya 5% yang dikeluarkan pada 1Q11, meskipun capex akan mengalami akselerasi dari 2Q11 dan seterusnya. r Dalam usaha memperluas pangsa pasar, Bogasari terus menaikkan harga secara hati – hati sebesar 2% meskipun harga gandum mengalami kenaikan tajam. Sementara pesaingnya telah menaikkan harga jual sebesar 4%-10% sejak Februari 11. Sikap hati – hati Bogasari ini karena persaingan tajam dari impor tepung dengan harga rendah dari Turki yang membanjiri pasar sejak tahun lalu, sehingga menggeroti pangsa pasar Bogasari. Jika tidak ada kenaikan substansial pada tepung Bogasari, maka divisi mie instan ICBP kemungkinan tidak akan menaikkan harga jualnya lebih jauh. Untuk saat ini, YU menilai bahwa Bogasari kemungkinan perlu menaikkan harga jual secara substansial pada beberapa bulan ke depan dalam rangka mempertahankan margin agar tidak semakin memburuk. r Harga beras mengalami penurunan 11% sejak bulan Januari. Produsen akan mempertahankan harga mie instan murah karena mie instant merupakan makanan pengganti utama nasi, ketika harga beras naik. YU mempertahankan asumsi bahwa ICBP akan memberlakukan kenaikan harga hingga Rp 50/bungkus sekitar 3Q11. r Tidak seperti gandum, harga CPO mengalami stabilisasi sejak 2Q11, mengalami penurunan 3% dari rata – rata 1Q11, meskipun masih ada kekhawatiran besar yang berasal dari pengurangan suplai minyak nabati. Namun demikian, harga minyak sayur lokal telah mengalami penurunan 6% sejak 1Q11, mengurangi tekanan margin divisi mie instan. Tepung dan minyak sayur meliputi 50%-55% dari COGS divisi mie instan. YU mempertahankan perkiraan laba dan target harga Rp 5,800.

Related Research

Consumer
ICBP - Challenged by raw material inflation
Devi Harjoto, Alfiansyah 10 Juni 2022 Lihat Detail
Consumer
ICBP - 9M23 results, overall inline
Akhmad Nurcahyadi 07 November 2023 Lihat Detail
Consumer
ICBP - Challenged by higher material costs
Devi Harjoto, Alfiansyah 07 April 2022 Lihat Detail