Kembali
ANTM - Aneka Tambang (Persero)

CIMB (YU) Recommend Maintain OVERWEIGHT MINING SECTOR - Recommend TRADING BUY ANTM, OUTPERFORM INCO

Meskipun penetapan kenaikan asumsi Rupiah CIMB (YU) akan menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan tambang dengan pendapatan dalam bentuk USD, namun YU percaya pengumuman reformasi Yuan akan memberikan dukungan terhadap harga komoditas, terutama nikel yang suplainya tetap ketat. Dengan penguatan asumsi rupiah, perkiraan FY10-12 EPS mengalami penurunan sebesar 2%–9%, sementara target harga dipangkas menjadi 8%–17%. YU lebih menyukai fundamental nikel lebih baik dibandingkan timah. Inco merupakan pilihan utama YU, dengan laba lebih terlindung dari pergerakan rupiah. Selain itu struktur biaya secara substansial akan mengalami perbaikan pasca selesainya pembangkit listrik hydropower Karebbe pada akhir FY11. r Prospek Nikel 2H10. YU percaya pengumuman reformasi Yuan akan memberikan support tambahan bagi harga nikel meskipun gangguan dari Euro menyebabkan pukulan yang cukup buruk bagi basis metal. Harga LME masih layak dengan 13% diskon terhadap harga nikel domestik di China. YU juga menggarisbawahi impor nikel-ore akan terus mengalami kenaikan tahun ini (+105% YoY YTD), meskipun belum ada suplai tambahan secara global, terutama dengan unjuk rasa berkelanjutan yang terjadi di tambang Vale-Inco mine di Sudbury dan langkanya scrap-metal karena produksi nikel dipangkas pada 2008-09. Inventori di LME terus mengalami penurunan. Dengan demikian YU memfaktorkan harga nikel yang stabil pada 2H10, rata – rata USD 20,000/ton, sama dengan rata – rata YTD sebesar USD 21,000/ton. r Prospek Timah 2H10. Meskipun pengumuman reformasi Yuan akan memberikan tambahan support bagi harga nikel, penguatan produksi timah domestik mengindikasikan kebutuhan impor yang lemah. Dengan demikian dampakanya lebih lemah dibandingkan nikel. Harga LME tetap layak sebesar 13% diskon terhadap harga domestik China, namun YU menilai diskon tersebut hendaknya diperbesar, untuk mendorong impor pada 2H10. YU terus memfaktorkan harga rata – rata 2H10 sebesar USD 15,000/ton dari YTD USD 17,600/ton. r Asumsi kurs akhir tahun yang baru – baru ini mengalami perubahan dari Rp 9,500/USD menjadi Rp 8,800/USD pada FY10 dan dari Rp 9,500/USD menjadi Rp 9,000/USD pada FY11 dan seterusnya. Perubahan ini menurunkan perkiraan EPS FY10-12 untuk perusahan pertambangan yang YU cover sebesar 2%–9%. Penguatan rupiah secara umum memiliki reperkusi negatif untuk perusahaan tambang karena sebagian besar pendapatan dalam bentuk USD atau terkait denominasi USD, sementara ada beberapa komponen biaya dalam bentuk Rupiah. Perusahaan dengan komponen biaya dalam bentuk rupiah lebih tinggi mengalami pukulan terbesar karena perubahan kurs, mengingat sebagian besar dalam komponen rupiah. EPS INCO mengalami downgrade paling sedikit, mengingat tidak banyak perbedaan kurs dan operasional keseluruhan paling sedikit menggunakan rupiah. Target harga bagi perseroan dipangkas sebesar 8%–17%. r ANTM : TP Rp 2,500, Trading Buy INCO : TP Rp 5,400, Outperform TINS : TP Rp 2,750, Outperform

Related Research

Mining
ANTM - Spurred by EV development
Devi Harjoto 19 Agustus 2022 Lihat Detail
Mining
ANTM - From mining excellence to powering the future
Benyamin Mikael 12 Januari 2024 Lihat Detail
Mining
ANTM - Pinning hopes on nickel
Devi Harjoto 28 September 2022 Lihat Detail