CLSA (KZ) - Excelcomindo Commentary
Excelcomindo adalah operator seluler Indonesia terbesar ketiga di Indonesia dan juga paling agresif. Dengan pangsa 17% dari pasar pelanggan, EXCL hanya memperoleh bagian 9% dari laba. EXCL juga memiliki neraca paling lemah diantara operator seluler terbesar di Indonesia, memiliki utang bersih Rp 15 triliun pada 1H09. Rights issue USD 300 mn akan mengurangi kekeringan kas dengan segera, tapi dalam ketiadaan cashflow posisi keuangan jangka panjang perseroan masih genting. Free float yang terlalu kecil berarti investor minoritas harus melihat yang lain. Pilihan CLSA (KZ) adalah Telekomunikasi Indonesia. r Sektor telekomunikasi Indonesia telah memasuki fase yang lebih matang dan stabil. Penetrasi seluler telah mencapai 65% dan diperkirakan akan mencapai 70% tahun ini. Namun persaingan harga yang intensif telah melukai margin dan laba, ARPU industri ini telah mengalami penurunan sebanyak 80% pada 3tahun terakhir. CLSA (KZ) percaya kompetisi yang digaungkan telah berlalu dan outlook meningkat, meski pun pertumbuhan masa datang akan juga lebih sederhana (tidak terlalu tinggi). r Exelcomindo merupakan perusahaan telekomunikasi tanpa kabel terbesar ketiga di Indonesia yang menguasai 19% pangsa pasar dengan total pelanggan lebih 25 juta. Namun karena perseroan melakukan persaingan agresif pada harga untuk memperoleh pangsa pasar pelanggan, perseroan hanya memperoleh 9% dari laba sektor. Hal ini tidak bertahan lama dan margin harus mengalami normalisasi agar return kredibel. r Net gearing meningkat dengan cepat karena capex secara historis didanai melalui utang. Excelcomindo memiliki neraca yang paling lemah diantara ketiga pemain besar di Indonesia dan tahun lalu, rasio hutang (gearing) mencapai puncaknya pada 400%. KZ memperkirakan biaya bunga akan membengkak menjadi Rp 1.7 triliun tahun ini, meskipun laba bersih akan tertolong oleh keuntungan kurs dari hutang senilai USD 900. r Perseroan berencana meningkatkan dana sebesar USD 300 juta melalui rights issue. Hal ini akan memperbaiki basis permodalan dan mengurangi beban capex. Setelah selesai net gearing akan mengalami penurunan menjadi 180%, namun KZ memperkirakan hutang jasa hanya akan mengalami penurunan 9% menjadi Rp 1.5 triliun pada 2010. Excelcomindo akan terus mengalami kesulitan mempertahankan capex dan modal jangka panjang akan dibutuhkan. Ketiadaan free float berarti investor minoritas harus melihat pada akses pasar seluler Indonesia yang lain. Valuasi perseroan tidak menarik. r KZ lebih menyukai Telkom Indonesia.