KLBF targetkan pertumbuhan kinerja 5%-6% tahun ini
Kalbe Farma (KLBF) tahun ini menargetkan pertumbuhan sales dan laba bersih mencapai 5%-6%. KLBF berencana meningkatkan porsi obat tidak bermerek dari sales farmasi, dari 23% pada tahun 2020 menjadi 24-25% dalam 3-4 tahun ke depan, dengan memasukan lebih banyak obat ke dalam program BPJS Kesehatan. KLBF juga mengharapkan sales pada obat khusus tumbuh lebih cepat, dari 13%-15% sales farmasi pada tahun 2020 menjadi lebih dari 20% dalam 3 tahun - 5 tahun ke depan, mengimbangi tren penurunan profitabilitas di segmen farmasi. Di sisi lain, vaksin KLBF masih menunggu persetujuan uji klinis fase 2 dan fase 3 untuk vaksin Genexine dari Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ). Emergency Use Authorization (EUA) diharapkan dapat diperoleh pada September tahun ini, sehingga komersialisasi dapat dimulai pada kuartal IV 2021. Untuk tahap awal, KLBF akan memesan dua juta dosis vaksin dari Genexine. Dengan estimasi harga jual US$ 10 per dosis vaksin, pendapatan dari vaksin diekspektasikan dapat naik menjadi Rp 290 miliar. KLBF melalui anak perusahaan distribusinya Enseval juga telah ditunjuk untuk mendistribusikan vaksin Sinovac di 7 provinsi, antara lain Sumatra Barat, Riau, Kalimantan, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.