Kembali
BBCA - Bank Central Asia

ldman Sachs (GS) Recommend NEUTRAL BBCA - TP 4600

BCA melaporkan laba bersih 3Q09/9M09 sebesar Rp 1.8m ilyar/Rp 5.1 milyar, 83% dari perkiraan FY09 ldman Sachs sebelumnya. Beberapa hal penting, antara lain : (1) pertumbuhan pinjaman 5% QoQ, mengakhiri kontraksi dua kuartal berturut – turut; pinjaman konsumer dilaporkan mencatat pertumbuhan tertinggi di seluruh segmen. (2) kontraksi NIM sebesar 29 bp, lebih baik dari perkiraan, mengingat besarnya pinjaman campuran dan sekuritas yang dipasarkan, sehingga memberikan keuntungan bagi potensi kenaikan pada 2010; (3) Perbaikan kualitas aset dengan NPL rasio mengalami penurunan menjadi 1.3% (dari 1.8% pada 2Q09) dan rasio cakupan mengalami kenaikan menjadi 297%. BCA telah menaikkan indikasi target cadangan bagi kerugian pinjaman menjadi 5% dari total pinjaman (vs 3.8% pada 3Q09) sehingga memberikan jaminan jika kualitas aset mengalami penurunan substansial; (4) franchise simpanan tetap solid dengan pertumbuhan deposito sebesar 7% QoQ dan simpanan berbiaya rendah mencapai 73.5% dari basis deposit dan rasio loan-to-deposit masih rendah sebesar 48%. r Menurut pendapat ldman Sachs, BCA masih merupakan salah satu bank dengan kualitas perbankan komersiil lebih baik di Indonesia dengan manajemen resiko yang baik dan fanchise simpanan dengan karakter CASA (current aacount, saving account) pada campuran deposito. Ahli ekonomi memperkirakan BI akan menaikkan kebijakan suku bunga sebesar 100 bp pada 2010 dan menurut ldman Sachs hal ini akan menguntungkan BCA karena neraca yang likuid. Namun demikian ldman Sachs tetap memberikan rekomendasi “Neutral” karena ldman Sachs menilai sebagian besar hal positif telah difaktorkan karena saham ini diperdagangkan pada valuasi premium 3.5X 2010E P/B dan 13.2X P/E, vs rata – rata industri 2.7X dan 12.4X. ldman Sachs akan menunggu entry level yang lebih baik. ldman Sachs menaikkan EPS 2009E-11E sebesar 8%-12% karena kenaikan pendapatan bunga dan kenaikan aset laba dan TP ldman Sachs berdasarkan Camelot 12m menjadi Rp 4600 (dari Rp 4500). Risiko Downside : Risiko keenganan investor pada emerging market terbuka; beberapa kualitas aset melemah. Risiko Upside : Ekspansi NIM pada kenaikan suku bunga.

Related Research

Banking & Finance
BBCA - Leveraging recovery momentum
Devi Harjoto, Budi Rustanto 25 April 2022 Lihat Detail
Banking & Finance
BBCA - Limited intrinsic value upside
Akhmad Nurcahyadi 31 Januari 2023 Lihat Detail
Banking & Finance
BBCA - ‘24F earnings growth to continue
Akhmad Nurcahyadi 21 Februari 2024 Lihat Detail