BBRI akan terbitkan surat utang sekitar Rp 10 triliun di 2018

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) berencana menerbitkan convertible bond senilai Rp 500 juta pada tahun 2018. Emisi surat utang yang dapat dikonversi menjadi permodalan tersebut dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 14/2017 tentang Rencana Aksi (recovery plan) Bagi Bank Sistemik. Bank yang masuk kateri sistemik wajib menetapkan opsi pemulihan, berupa penambahan modal dan mengubah modal atau investasi tertentu menjadi modal (konversi utang/write off) atau bail-in. Perseroan memiliki kewajiban untuk recovery plan (menerbitkan surat utang konversi). Realisasi emisi diharapkan dapat dilakukan pada semester I 2018 setelah menyampaikan rencana tersebut secara formal ke regulator. Dana hasil emisi juga diharapkan dapat akan digunakan untuk mendukung penyaluran pembiayaan infrastruktur. Perseroan akan agresif memacu kredit ke sektor ekonomi tersebut. Batas waktu pemenuhan kewajiban instrumen utang atau investasi yang memiliki karakteristik modal tersebut ditetapkan paling lambat pada 31 Desember 2018. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) akan kembali menghimpun dana melalui surat utang obligasi pada tahun 2018. Perseroan diperkirakan merilis beberapa surat utang dengan total nilai sekitar Rp 10 triliun pada tahun 2018. Penerbitan surat utang itu merupakan tahap III dari Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II 2016 BRI senilai total Rp 20 triliun. Realisasinya diperkirakan pada kuartal awal 2018. Di luar itu, BRI juga akan kembali mengajukan izin baru untuk Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan (PUB) senior rupiah bond untuk kebutuhan pendanaan hingga tahun 2020 dengan target nilai di kisaran Rp 12 triliun - Rp 15 triliun. Izin baru akan dibuat lagi di semester II 2018. Dari PUB yang baru tersebut, perseroan berencana merilis senilai Rp 3 triliun - Rp 5 triliun pada semester II 2018 dengan tenor 3-5 tahun. Dana itu untuk kredit jangka panjang dan repayment bond yang jatuh tempo. BBRI menargetkan penyaluran kredit dan dana pihak ketiga pada tahun 2018 di kisaran 10%-12%. Perseroan menargetkan pertumbuhan laba 9%-11%.