Target pendapatan 2013 PTBA Rp 14 triliun, jalin kontrak dengan PLN dan akan produksi CBM

Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menjalin kontrak jangka panjang dengan PT. PLN untuk memasok kebutuhan batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) selama 10 tahun. Perseroan juga berencana memasok batu bara ke anak usaha PT. PLN, yaitu PT. BAD. Perseroan berharap kontrak jangka panjang tersebut dapat segera selesai pada bulan depan. r Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menganggarkan dana belanja modal (capex) tahun 2013 sebesar Rp 2 triliun atau lebih besar dibandingkan tahun 2012 yang dianggarkan sebesar Rp 1,4 triliun. Dana capex itu rencananya berasal dari kas internal, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk melakukan pinjaman dari bank nasional untuk proyek-proyek yang akan berjalan. Dana tersebut akan digunakan untuk proyek yang sedang berjalan dan akan selesai pada tahun 2013 ini yaitu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x10 megawatt (MW) di Pelabuhan Tarahan yang diprediksikan selesai pada tahun 2013. Proyek selanjutnya adalah pembangunan dan peningkatan kapasitas pelabuhan 25 juta ton di Pelabuhan Tarahan yang diharapkan beroperasi pada tahun 2014. r Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menargetkan pendapatan hingga Rp 14 triliun di tahun ini, naik 21,73% bila dibandingkan dengan proyeksi tahun 2012 sebesar Rp 11,5 triliun. Pendapatan PTBA akan naik disebabkan volume penjualan yang meningkat dan asumsi harga penjualan rata-rata batubara yang naik. Tahun ini, target volume penjualan dan produksi PTBA bisa mencapai 18-20 juta ton. Adapun realisasi volume penjualan dan produksi di tahun lalu masing-masing sekitar 15,5 juta ton. Sementara itu, asumsi rata-rata harga jual batubara PTBA tahun ini naik sekitar 10% dari tahun lalu menjadi USD 88 per ton. r Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) menargetkan dapat memproduksi gas metana batu bara (coal bed methane / CBM) pada akhir 2013 untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi pembangkit listrik dari sumur III CBM Tanjung Enim. Cadangan gas di CBM tersebut mencapai 50 million metric standard cubic feet per day yang dapat menghasilkan listrik sebanyak 250 megawatt.