BBNI laba bersih 2012 naik 21%, salurkan kredit Rp 200,7 triliun
Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatat laba bersih setelah pajak pada 2012 sebesar Rp 7,1 triliun atau naik 21% YoY dibandingkan tahun sebelumnya Rp 5,81 triliun. Pendapatan bunga bersih (NII) BNI sebesar 17,1% menjadi Rp 15,5 triliun dari R p13,2 triliun di 2011. Pendapatan non bunga BNI tumbuh 11,1% menjadi Rp 8,4 triliun dari Rp 7,6 triliun di 2011. CASA rasio naik menjadi 67% dibandingkan dengan sebelumnya 64%. Net Interest Margin (NIM) mampu dijaga di level 5,9%, Loan to Deposit Ratio (LDR) naik dari 70% menjadi 78%. Coverage ratio atau cadangan yang dibentuk untuk mengantisipasi memburuknya pinjaman meningkat dari 120% menjadi 123%. ROA (Return on Asset) tercatat 2,9% dan ROE (Return on Equity) tercatat 20%. r Bank Negara Indonesia (BBNI) pada tahun 2012 mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 200,7 triliun, meningkat 22,8% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 163,5 triliun. Sebesar 74% dari total kredit BNI disalurkan ke sektor produktif, baik pada segmen korporasi, menengah, kecil, internasional, maupun ritel. Kredit BNI direalisasikan pada pembiayaan infrastruktur dan pembiayaan infrastruktur BNI diarahkan pada sektor transportasi dan konstruksi yang tersalurkan Rp 15,8 triliun pada tahun 2012, atau 62,7% dari komitmen yang disediakan oleh BNI. Aliran pembiayaan infrastruktur juga mengarah pada sektor kelistrikan yang tercairkan senilai Rp 10,1 triliun, atau 63,4% dari komitmen yang disediakan BNI. BNI juga membiayai infrastruktur pada sektor minyak dan gas dengan realisasi pembiayaan senilai Rp 11,1 triliun atau setara 86,5% dari komitmen yang tersedia di BNI. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terhimpun di sepanjang tahun 2012 naik sebesar 11,4%, yaitu menjadi Rp 257,7 triliun.