BMRI pacu transaksi Repo naik 20%
Bank Mandiri (BMRI) menargetkan peningkatan volume transaksi repo pada tahun ini sebesar 20% dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu. Salah satu cara memenuhi harapan itu, dengan memfasilitasi transaksi global master repo agreement (GMRA) Indonesia kepada 22 bank pembangunan daerah (BPD). Dengan kerja sama tersebut, maka seluruh transaksi repo akan menggunakan surat berharpa yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Transaksi repo ini dapat menjadi salah satu sumber pendanaan dan alternative penempatan dana di pasar uang antar bank. Bank Mandiri (BMRI) memfasilitasi transaksi Global Master Repo Agreement (GMRA) Indonesia Bank Pembangunan Daerah (BPD). Pemberian fasilitas ini merupakan implementasi dari Peraturan OJK Nomor 9/POJK.04/2015 tanggal 25 Juni 2015 dan Surat Edaran OJK Nomor 33/SEOJK.04/2015 tanggal 23 November 2015 mengenai transaksi repo. Pada regulasi yang berlaku sejak 1 Januari 2016 itu, seluruh transaksi repo yang dilakukan oleh lembaga keuangan dengan menggunakan Surat Berharga yang diawasi oleh OJK, wajib menggunakan GMRA Indonesia.