Kembali
BMRI - Bank Mandiri (Persero)

Laba BMRI Q1 2016 turun karena naiknya ongkos pencadangan, bentuk unit khusus

17 Mei 2016

Bank Mandiri (BMRI) mengungkapkan penurunan laba sebesar 25,7 persen (yoy) di triwulan I 2016, karena melonjaknya biaya pencadangan, untuk antisipasi tingginya kredit bermasalah tahun ini. Perseroan memandang dampak pemulihan ekonomi domestik tidak akan serta merta memberikan dampak positif bagi kinerja perbankan, terutama kualitas pembiayaan. Bank plat merah tersebut memperkirakan penurunan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) baru akan terjadi pada akhir triwulan III 2016, dari level terkini di 2,89 persen secara gross. Laba BMRI pada triwulan I 2016 turun 25,7 persen menjadi Rp3,81 triliun dari periode sama tahun lalu sebesar Rp5,1 triliun. Biaya pencadangan yang dikumpulkan perseroan di akhir Maret 2016 mencapai Rp4,59 triliun atau naik 196,7 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp1,5 triliun. Jika tidak ditambah biaya pencadangan, laba operasional Mandiri atau laba operasional sebelum pencadangan (Pre-Provision Operating Profit/PPOP) sebesar Rp9,7 triliun. Bank Mandiri (BMRI) melakukan konsolidasi internal untuk menjaga kualitas aset menyusul peningkatan rasio kredit bermasalah pada kuartal I/2016. Perseroan akan membetuk AMU (asset management unit) yang dipimpin oleh SEVP. AMU akan memegang account debitur yang masuk NPL serta kredit kolektabilitas 1 dan 2 yang perlu penanganan khusus. Lebih lanjut, unit tersebut akan meninjau setiap debitur, melakukan stress test terhadap cash flow debitur, dan menentukan strategi yang tepat untuk menangani masalah kemampuan membayar nasabah.

Related Research

Banking & Finance
BMRI - 1Q23 result beats estimates
Akhmad Nurcahyadi 27 April 2023 Lihat Detail
Banking & Finance
BMRI - Soft 1Q24 earnings growth, yet inline
Akhmad Nurcahyadi 13 Mei 2024 Lihat Detail
Banking & Finance
BMRI - Turning digital transformation into profit
Devi Harjoto, Alfiansyah 11 Juli 2022 Lihat Detail