UOB Kayhian (AI) - Indo Consumer Sector Commentary - Recommend Maintain OVERWEIGHT CONSUMER SECTOR

Dampak krisis hutang Euro pada sektor konsumer seharusnya kecil, mengingat perekonomian Indonesia didorong sektor domestik, dimana 68% terdiri dari pengeluaran rumah tangga dan pengeluaran pemerintah. Meskipun kepercayaan diri konsumen mengalami penurunan pada bulan Mei, UOB Kayhian (AI) percaya konsumen masih optimis. r Populasi perkotaan Indonesia diperkirakan mencapai 59% dari total populasi pada 2015, mengalami kenaikan dari 54% pada 2010. Hal ini berarti 2.7% CAGR atau sekitar 3.7 juta orang pindah ke perkotaan setiap tahun, hal ini harusnya mendorong permintaan barang – barang konsumer. r Para konsumen mengkhawatirkan kenaikan harga, namun hal ini hanya sementara karena musim hari raya segera tiba. Inflasi di Indonesia biasanya didorong oleh makanan, pakaian dan konsumsi energi. Perkiraan bahwa harga komoditas tetap rendah seharusnya menurunkan resiko inflasi. r AI menyukai Indofood Sukses Makmur (INDF) dengan target harga Rp 4,750 karena perseroan merupakan salah satu pilihan terbaik di tengah meningkatnya pengeluaran konsumen. r Idul Fitri tinggal 3 bulan lagi. Ramayana Lestari akan memperoleh keuntungan terbesar dari hal ini, peritel modern dengan kisaran menengah ke bawah, karena kenaikan penjualan pakaian dan aksesoris. r Hari raya Idul Fitri akan mendorong penjualan, penguatan pertumbuhan ekonomi dan level inflasi yang rendah. r AI positif terhadap prospek jangka panjang sektor konsumer Indonesia karena kenaikan daya beli, kondisi politik yang stabil dan populasi yang besar. Kekhawatiran jangka pendek bisa terjadi karena kenaikan harga namun dampaknya tidak signifikan karena harga komoditas yang rendah. r Resiko yang dihadapi adalah kenaikan inflasi yang signifikan. r INDF : BUY, Rp 4,750 KLBF : SELL, Rp 1,700