Kembali
Banking & Finance

BMRI - Turning digital transformation into profit

Devi Harjoto, Alfiansyah 11 Juli 2022

Laba bersih BMRI naik 69,5% YoY pada 1Q22 menjadi Rp10,0 triliun Pertumbuhan kredit BMRI pada tahun 2022 dapat mencapai 8% YoY Rekomendasikan “BUY” dengan target Rp9.500 per saham Efisiensi CoF mendorong perolehan laba bersih Laba BMRI naik 69,5% YoY pada 1Q22 menjadi Rp10,03 triliun (+14,0% QoQ). Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih 17,1% YoY menjadi Rp20,5 triliun pada 1Q22 dari penurunan beban bunga 18,5% YoY. CoF turun dari 1,86% pada 1Q21 menjadi 1,23% pada 1Q22. Sehingga, NIM meningkat dari 5,1% pada 1Q21 menjadi 5,31% pada 1Q22. Kemudian, non-interest income tumbuh 13,6% YoY pada 1Q22 menjadi Rp8,65 triliun dari kenaikan cash recoveries. Adapun, beban operasional naik 4,6% YoY pada 1Q22 terutama dari beban karyawan. Tetapi, CIR turun dari 44,9% pada 1Q21 menjadi 40,4% pada 1Q22. Provisi berhasil dikurangi 26,0% YoY pada 1Q22. PPOP naik 25,3% YoY pada 1Q22 menjadi Rp17,7 triliun (+25,1% QoQ). Perbaikan kualitas aset dan pertumbuhan kredit yang solid Pertumbuhan kredit BMRI pada 1Q22 mencapai 8,9% YoY menjadi Rp1.072,9 triliun, utamanya subsidiaries, korporasi, dan komersial. Dari segi kualitas aset, NPL BMRI juga menurun dari 3,2% pada 1Q21 menjadi 2,66% pada 1Q22 juga QoQ dari 2,72% pada 4Q21. Hal ini juga dibarengi oleh peningkatan NPL coverage dari 220% pada 1Q21 menjadi 247% pada 1Q22. Kemudian, LAR inlc. covid juga berkurang dari 21,2% pada 1Q21 menjadi 16,8% pada 1Q22. Restrukturisasi kredit terkait covid-19 juga terus menurun dari 12,0% dari total kredit pada 1Q21 menjadi 8,0% pada 1Q22. Di sisi lain, CASA meningkat dari 67,6% pada 1Q21 menjadi 70,3% pada 1Q22. LDR naik dari 81,1% pada 1Q21 menjadi 83,7% pada 1Q22. Dari segi permodalan, CAR relative stabil pada 18,0% pada 1Q22. Fokus pada pengembangan digitalitasi Ditengah pemulihan ekonomi, kami mempertahankan proyeksi pertumbuhan kredit dapat mencapai 8% YoY pada 2022, terutama dari segmen korporat, SME juga consumer. Dari segi sector, BMRI juga akan focus pada perkebunan, telekomunikasi dan F&B. Kemudian, BMRI juga akan terus mendorong adopsi digitalisasi melalui aplikasi Livin’ dengan menambah fitur baru seperti investasi dan wisata yang dapat mendorong fee-based income dan juga CASA. BMRI berencana untuk menambahkan fitur paylater pada Livin’, ditambah dengan adopsi system API sehingga memudahkan integrasi bagi fitur pada fintech dan e-commerce. Dengan demikian, kami memperkirakan NIM dapat bertahan pada 5,3% pada 2022. Kemudian, BMRI juga akan mendorong Kopra atau platform digital yang diperuntukan untuk segmen wholesale yang juga dapat dimanfaatkan untuk value-chain financing. Dengan peningkatan mobilitas, credit cost diperkirakan dapat dipertahankan dibawah 2% pada tahun ini. Rekomendasi “BUY” ditopang oleh perbaikan pertumbuhan kredit Kami mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham BMRI dengan target Rp9.500 per saham, yang merefleksikan valuasi PE2022E sebesar 1,59x. Pertimbangan atas rekomendasi kami yakni 1) perekonomian yang pulih sehingga dapat mendorong pertumbuhan kredit dan kualitas aset yang lebih baik; 2) fundamental yang solid yang terefleksikan dari rasio LDR dan CAR yang cukup sehat; 3) kualitas asset yang cukup manageable atau lebih baik dibandingkan kompetitor; 4) digitalisasi yang mendorong pertumbuhan CASA, fee-based income dan opersional yang efisien dan 5) management resiko yang membaik. Namun, kami juga melihat risiko atas rekomendasi kami 1) ketidakpastian ekonomi yang tinggi berdampak pada pertumbuhan kredit yang lebih lamban dibandingkan proyeksi dan pemburukan aset;2) penurunan NIM akibat banyak persaingan yang tinggi; 3) kenaikan suku bunga lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi.

Unduh

Related Article

BMRI - Bank Mandiri (Persero)
Fee based income valas BMRI tumbuh 18%
Lihat Detail
BMRI - Bank Mandiri (Persero)
Bank Mandiri (BMRI) membukukan laba 9m11 sebesar Rp9.48 triliun
Lihat Detail
BMRI - Bank Mandiri (Persero)
Bank Mandiri (BMRI) memperluas jaringan layanan pada 300 gerai D...
Lihat Detail