BSDE - Pencapaian prapenjualan yang solid di 1H22
BSDE raih 60,6% dari target marketing sales 2022
Penjualan segmen komersial menjadi penopang pendapatan 1H22
Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.050/saham, didukungoleh take up rate yang solid dan neraca yang sehat
BSDE bukukan marketing sales 1H22 Rp4,7 triliun BSDE membukukan marketing sales sebesar Rp4,7 triliun pada semester pertama tahun 2022, meningkat 3,5% YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya dan setara dengan 60,6% dari target 2022 sebesar Rp7,7 triliun. Apabila dibandingkan dengan periode kuartalan, marketing sales tersebut mengalami penurunan sebesar 11,2% QoQ menjadi Rp2,2 triliun yang disebabkan oleh adanyamomen Ramadhan dan libur sekolah. Adapun realisasi prapenjualan 1H22 masih didominasi olehsegmen residensial sebesar 63,5% yang didukung oleh produk rumah tapak di BSD City diantaranyaMozia, Greenwich, Vanya Park, dan sebagainya serta di luar BSD City seperti Grand Wisata (NewWestfield dan Z Living) dan Kota Wisata (Misissippi dan Nashville). Sementara segmen komersial yangberkontribusi sebesar 30,% terhadap marketing sales, mengalami peningkatan 22,3% YoY yangditopang oleh penjualan ruko dan strata title yang masing-masing meningkat 38,6% YoY dan 4,3%YoY. Ruko terutama dikontribusikan oleh penjualan Northbridge Business Centre dan Latinos Business District di BSD City. Sementara strata title oleh produk-produk apartemen eksisting. Adapununtuk proyek JV, perseroan membukukan prapenjualan sebesar Rp276 miliar pada 1H22. BSDE bukukan pendapatan 1H22 Rp3,8 triliun Pendapatan BSDE meningkat 17,9% YoY menjadi Rp3,8 triliun pada 1H22, terutama didukung olehkenaikan signifikan penjualan segmen komersial sebesar 189,3% YoY menjadi Rp1 triliun. Mayoritas pendapatan segmen komersial berasal dari penjualan apartemen sebesar Rp408 miliar pada 1H22, meningkat 260% YoY yang terutama berasal dari produk The Elements, Southgate residence, KlaskaResidence, serta ruko yang diantaranya terdiri dari ICE Business Park, Foresta Business Loft 6, IconBusiness Park, dan sebagainya. Pendapatan segmen residensial juga meningkat 8,0% YoY menjadi Rp1,3 triliun pada 1H22 seiring naiknya jumlah unit rumah tapak yang diserahterimakan ke pembeli. Sementara recurring income meningkat 33,9% YoY menjadi Rp959 miliar pada 1H22 yang terutamadisebabkan oleh naiknya pendapatan konstruksi sebesar 135,7% YoY menjadi sebesar Rp307 miliar seiring penerapan ISAK 16 dan 22 terkait konsesi tol Serpong Balaraja. Porsi recurring incometerhadap total pendapatan meningkat dari 22,0% pada 1H21 menjadi 25,0% pada 1H22. BSDE bukukan laba bersih 1H22 Rp464 miliar GPM BSDE mengalami penurunan dari 67,2% pada 1H21 menjadi 61,8% pada 1H22. OPM juga turundari 34,5% pada 1H21 menjadi 26,6% pada 1H22 seiring naiknya beban iklan, promosi, dan komisi hingga 130,8% YoY dan beban gaji sebesar 16,2% YoY. Sementara itu, pada 1H22, BSDE mengalami penurunan pendapatan bunga sebesar 14,9% YoY. Perseroan juga tidak lagi membukukankeuntungan dari akuisisi saham entitas anak pada 1H22 dari sebelumnya sebesar Rp154 miliar pada1H21. Kedua faktor tersebut turut menyebabkan penurunan laba bersih perseroan sebesar 31,8%YoY menjadi Rp464 miliar pada 1H22 dengan NPM di level 12,1% dari 20,9% pada 1H21. Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.050/saham Ditengah daya beli yang belum sepenuhnya pulih, BSDE berhasil mencatatkan performa keuanganyang cukup baik, tercermin dari realisasi marketing sales yang mencapai 60,6% pada semester pertama tahun 2022. Pencapaian tersebut mencerminkan masih solidnya permintaan yang tidakterlepas dari brand awareness yang baik sehingga menghasilkan take-up rate yang tinggi dan langkahperseroan yang kembali meluncurkan program Double Dream dari Maret hingga Desember 2022. Dalam program tersebut, ditawarkan berbagai promosi yang menarik dengan cara pembayaran yangmemiliki tenor pendek sehingga dapat mendukung likuiditas perseroan. Dari sisi neraca, net gearingBSDE berada pada level yang rendah yakni 9,8% pada 1H22. Kendati demikian, kami jugamempertimbangkan adanya rencana kenaikan suku bunga yang akan berpengaruh pada industri properti seiring cukup besarnya konsumen yang melakukan pembayaran dengan skema kredit perbankan. Untuk itu, kami mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham BSDE namunmenurunkan target harga dari Rp1.100/saham menjadi Rp1.050/saham.
Unduh