BSDE - Performa solid 1Q22
BSDE raih 32,1% dari target marketing sales 1Q22
Penjualan segmen komersial menjadi penopang pendapatan 1Q22
Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.100/saham, didukungoleh take up rate yang solid dan neraca yang sehat
BSDE bukukan marketing sales 1Q22 Rp2,5 triliun BSDE membukukan marketing sales sebesar Rp2,5 triliun pada tiga bulan pertama tahun 2022, relatif flat dengan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya dan setara dengan 32,1% dari target 2021 sebesar Rp7,7 triliun. Apabila dibandingkan dengan periode kuartalan, marketing sales tersebut juga meningkat sebesar 50,4% QoQ. Adapun realisasi prapenjualan 1Q22 masih didominasi olehsegmen residensial sebesar 64,1% yang didukung oleh produk rumah tapak di BSD City diantaranyaThe Blizfield, Myza, Vanya Park, dan sebagainya serta di luar BSD City seperti Grand Wisata (NewWestfield dan Z Living) dan Kota Wisata (Misissippi dan Nashville). Sementara segmen komersial yangberkontribusi sebesar 36% terhadap marketing sales, mengalami peningkatan 16,8% YoY yangditopang oleh penjualan ruko dan strata title yang masing-masing meningkat 44,1% YoY dan 108,3%YoY. Ruko terutama dikontribusikan oleh penjualan Northbridge Business Centre dan Latinos Business District di BSD City. Sementara strata title oleh produk-produk apartemen eksisting. Adapununtuk proyek JV, hingga 1Q22, masih belum membukukan marketing sales. BSDE bukukan pendapatan 1Q22 Rp2,0 triliun Pendapatan BSDE meningkat 21,4% YoY menjadi Rp2,0 triliun pada 1Q22, terutama didukung olehkenaikan signifikan penjualan segmen komersial hingga 355,4% YoY menjadi Rp608 miliar. Mayoritas pendapatan segmen komersial berasal dari penjualan apartemen sebesar Rp240 miliar pada 1Q22, meningkat 260% YoY yang terutama berasal dari produk The Elements, Southgate residence, KlaskaResidence, serta ruko yang diantaranya terdiri dari ICE Business Park, Foresta Business Loft 6, IconBusiness Park, dan sebagainya. Pendapatan segmen residensial juga meningkat 8,3% YoY menjadi Rp669 miliar pada 1Q22 seiring naiknya jumlah unit rumah tapak yang diserahterimakan ke pembeli. Sementara recurring income meningkat 27,5% YoY menjadi Rp426 miliar pada 1Q22 yang terutamadisebabkan oleh naiknya pendapatan konstruksi sebesar 82,1% YoY menjadi sebesar Rp122 miliar seiring penerapan ISAK 16 dan 22 terkait konsesi tol Serpong Balaraja. Porsi recurring incometerhadap total pendapatan meningkat dari 20,0% pada 1Q21 menjadi 21,0% pada 1Q22. BSDE bukukan laba bersih 1Q22 Rp348 miliar GPM BSDE mengalami penurunan dari 73,2% pada 1Q21 menjadi 62,1% pada 1Q22. OPM juga turundari 44,7% pada 1Q21 menjadi 31,1% pada 1Q22 seiring naiknya beban iklan, promosi, dan komisi yang signifikan hingga 232% YoY dan beban gaji sebesar 19,5% YoY. Sementara itu, pada 1Q22, BSDEmengalami penurunan pendapatan bunga sebesar 17,1% YoY. Perseroan juga tidak lagi membukukankeuntungan dari akuisisi saham entitas anak pada 1Q22 dari sebelumnya sebesar Rp154 miliar pada1Q21. Kedua faktor tersebut turut menyebabkan penurunan laba bersih perseroan sebesar 42,0%YoY menjadi Rp348 miliar pada 1Q22 dengan NPM di level 17,2% dari 35,9% pada 1Q21. Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.100/saham Ditengah daya beli yang belum sepenuhnya pulih, BSDE berhasil mencatatkan performa keuanganyang baik, tercermin dari realisasi marketing sales yang mencapai 32,1% per kuartal pertama tahun2022. Pencapaian tersebut mencerminkan masih solidnya permintaan yang tidak terlepas dari dukungan sektoral seperti tingkat suku bunga yang berada di level rendah dan perpanjangan insentif PPN DTP. Untuk meningkatkan penjualan, perseroan kembali meluncurkan program Double Dreamdari Maret hingga Desember 2022. Dalam program tersebut, ditawarkan berbagai promosi yangmenarik dengan cara pembayaran yang memiliki tenor pendek sehingga dapat mendukung likuiditas perseroan. Dari sisi neraca, net gearing BSDE berada pada level yang rendah yakni 10,1% pada 1Q22. Berdasarkan pertimbangan tersebut, kami mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham BSDEnamun menurunkan target harga dari Rp1.200/saham menjadi Rp1.100/saham
Unduh