BBNI memutuskan akan merevisi turun target cost of credit
Bank Negara Indonesia (BBNI), melihat biaya kredit tahun ini akan turun sejalan dengan perbaikan kualitas aset dan pemupukan pencadangan yang sudah dilakukan perseroan. BBNI memutuskan akan merevisi turun target cost of credit (CoC) atau biaya kredit menjadi 1,19%-2,1% tahun ini, dari sebelumnya diproyeksikan di kisaran 2%-2,3%. Keputusan menurunkan biaya kredit itu didasarkan pada pertimbangan bahwa pencadangan yang sudah dilakukan BNI untuk meng-cover NPL sudah sangat cukup. Secara konservatif, BNI telah meningkatkan pencadangan secara berkala. Per Juni 2022, perseroan telah menyiapkan pencadangan terhadap NPL sebesar 263,3%, naik dari 215,3% pada Juni 2021. Bank Negara Indonesia (BBNI), menyatakan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75% tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja perseroan. Selain itu, berakhirnya masa relaksasi kredit restrukturisasi terdampak Covid-19 pada 31 Maret 2023 juga telah BBNI antisipasi dengan memupuk rasio pencadangan (coverage) secara bertahap. BBNI juga tidak melihat adanya potensi yang berlebihan atau pemburukan yang signifikan atas dicabutnya relaksasi tersebut. Alhasil, perseroan melihat bahwa secara pembentukan pencadangan sudah mencapai level yang aman.