BBTN proyeksikan NIM turun tipis dan optimistis target bisnis 2018 tercapai
Bank Tabungan Negara (BBTN) memproyeksikan marjin bunga bersih (Net Interest Margin) terkoreksi tipis menjadi 4,5-4,75% pada tahun ini karena perkiraan kenaikan suku bunga simpanan. Pada akhir 2017, NIM BTN di posisi 4,76 persen. BTN pada awal 2018 sebenarnya ingin menargetkan NIM di 4,5-5 persen, sebelum Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate dengan total 100 basis poin pada Mei-Juni 2018 yang akan menaikkan suku bunga simpanan bank. Sementara itu, BBTN memproyeksikan pada sisa tahun ini penghimpunan likuiditas akan mengetat karena kenaikan suku bunga acuan BI yang akan direspons dengan kenaikan suku bunga simpanan. Pada Juni 2018 lalu menaikkan bunga spesial deposito (special rate) untuk simpanan di bawah Rp2 miliar menjadi maksimal enam persen, dan di atas Rp2 miliar mengikuti batas maksimum (capping) bunga yang diatur Otoritas Jasa Keuangan, sesuai tenornya. Bank Tabungan Negara (BBTN) optimistis target kinerja bisnis pada tahun 2018 tercapai kendati kondisi global bergejolak dan adanya kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). Optimisme ini didukung oleh masih tingginya permintaan untuk program sejuta rumah di berbagai daerah. Adapun perseroan tetap pada target dalam rencana bisnis bank (RBB) yakni tumbuh di atas 20%. Target ini dapat terwujud seiring dengan peran perseroan yang sudah bisa menyalurkan kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan skema Fasiltias Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada semester kedua tahun ini.