BMRI belum butuh utang valas di tahun 2017, akan terbitkan NCD Ro 2,5 triliun di 2H 2017
Bank Mandiri (BMRI) belum membutuhkan pinjaman bilateral dari luar negeri di tahun 2017, karena permintaan kredit dalam negeri belum begitu besar, terutama untuk kredit valas belum terlalu banyak permintaannya. Selain itu permintaan kredit yang besar saat ini dari rupiah, sedangkan untuk valas masih belum tampak ada kenaikan permintaan. Perseroan setiap tahun selalu menyantumkan rencana pinjaman bilateral dalam rencana bisnis bank (RBB), termasuk di tahun 2017. Hal itu disiapkan bila nanti ada kebutuhan pendanaan dari luar negeri untuk ekspansi kredit. Untuk itu perseroan cenderung lebih memilih instrumen pendanaan non-konvensional, eperti, obligasi dan sertifikat deposito atau netible certificate of deposit (NCD) dalam rupiah. Hal itu menjadi strategi untuk bisa menyokong penyaluran kredit rupiah perseroan pada sektor infrastruktur. Bank Mandiri (BMRI) pada semester II 2017 berencana menerbitkan NCD senilai Rp 2,5 triliun. Sebelumnya pada semester I 2017 BMRI sudah menerbitkan obligasi senilai Rp 5 triliun. HIngga akhir semester I 2017, Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan kredit valas sebesar 4,83% menjadi Rp 95,15 triliun dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu.