Kembali
ASII - Astra International

CLSA (KZ) Recommend OUTPERFORM ASII - TP 38.000

Kehadiran mobil dengan harga murah tidak terelakkan, kecuali pemerintah menghalangi dengan pajak yang tinggi (namun sepertinya tidak akan dilakukan). Kehadiran mobil dengan harga murah dan kenaikan daya beli (GDP per kapita) akan menjadi kunci akselerasi pada 3 – 5 tahun ke depan. Astra yang mendistribusikan 58% dari semua mobil yang dijual di Indonesia akan memperoleh keuntungan dari trend ini. r Grup Tata telah telah mencari partner lokal untuk memproduksi dan mendistribusikan mobil Nano di Indonesia dan CLSA (KZ) percaya para produsen tidak akan tinggal diam. Seperti juga Thailand, Indonesia juga berusaha menarik produsen mobil untuk menjadikan Indonesia sbagai basis produksi untuk mobil murah. Hal ini memaksa Indonesia untuk menyediakan insentif dan pajak yang rendah (agar harga jual tetap rendah dan volume di pasar domestik tetap tinggi) agar tetap menarik pada basis produksi. r KZ memperkirakan produsen otomotif di ASEAN akan memperkenalkan mobil murah pada 3 – 5 tahun ke depan, agar memperoleh keuntungan sebagai produsen paling awal dan membangun keuntungan merk pada segmen yang baru. Perjanjian Asean-China Free Trade masih menempatkan otomotif di bawah daftar sensitif dan dengan demikian hanya akan diturunkan pada 2018. r Penguatan prospek ekonomi berarti Indonesia semakin dekat terhadap akselerasi pertumbuhan. Masalah di China dan Korea menunjukkan bahwa tingkat penetrasi mengalami kenaikan dari 28/1000 menjadi 38-39/1000 ketika GDP per kapita dinaikkan dari USD 2200 menjadi USD 3,300. Hal ini mengindikasikan bahwa Indonesia setidaknya akan menjual setidaknya 1 juta unit pada 2012 ketika GDP mencapai USD 3,300 dan penetrasi mencapai 38/1000. r Dampak terhadap laba Astra akan diperoleh dari distribusi/dealer, pendanaan mobil dan suku cadang yang akan diuntungkan dari kenaikan volume. Bahkan jika asumsi yang sama bagi gross margin bagi mobil – mobil murah (separuh dari laba per mobil pada nilai nominal), dan tambahan volume 37% akan mendorong kenaikan 6.5% pada laba konsolidasi (jika didorong oleh mobil murah) atau kenaikan 12% pada pertumbuhan volume didorong oleh pertumbuhan GDP (tidak ada perubahan pada campuran produksi).

Related Research

Automotive
ASII - Expecting Resilient Performance
Akhmad Nurcahyadi 06 April 2023 Lihat Detail
Automotive
ASII - Resilient Performance Could Persist
Akhmad Nurcahyadi 03 Maret 2023 Lihat Detail
Automotive
ASII - Standing tall despite challenges
Devi Harjoto, Budi Rustanto 03 Agustus 2022 Lihat Detail