Laba konsolidasi BBCA per 1Q18 naik 10,4% YoY
Bank Central Asia (BBCA) pada kuartal I 2018 mencatatkan pertumbuhan laba bersih secara konsolidasi sebesar 10,4% YoY menjadi Rp 5,5 triliun dari Rp 5 triliun. Pendapatan operasional BCA meningkat 8,7% YoY menjadi Rp 14,7 triliun dari sebelumnya Rp 13,5 triliun. Portofolio penyaluran kredit Bank BCA bersama entitas anak pada kuartal I 2018 meningkat 15,0% YoY menjadi Rp 470 triliun. Kredit korporasi BCA meningkat 17,6% YoY menjadi Rp 179,4 triliun, sedangkan kredit komersial dan UKM naik 14,4% YoY menjadi Rp 166,7 triliun. Segmen kredit konsumer tumbuh 12,0% YoY menjadi Rp 123,9 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah (KPR) naik 10,6% YoY menjadi Rp 71,9 triliun, diikuti dengan kredit kendaraan bermotor yang naik 14,6% YoY menjadi Rp 40,2 triliun. Outstanding kartu kredit tercatat tumbuh 12,3% YoY menjadi sebesar Rp 11,8 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada level 1,5%. Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat 183,6%. Rasio kredit terhadap pendanaan (LFR/loan to funding ratio) sebesar 77,9% dan rasio kecukupan modal (CAR/capital adequacy ratio) sebesar 23,6%. Jumlah dana murah (current account saving account/CASA) tumbuh 11,3% menjadi Rp 451,1 triliun. Dana CASA mendominasi perolehan dana pihak ketiga (DPK) BCA dengan porsi 77,3%. Dana tabungan tumbuh 10,8% YoY menjadi Rp 297,2 triliun, sedangkan dana giro tumbuh 12,2% YoY menjadi Rp153,8 triliun. Dana deposito tumbuh 2,1% YoY menjadi Rp 132,5 triliun. Secara total, DPK yang dihimpun BCA per akhir Maret 2018 mencapai Rp 583,5 triliun, tumbuh 9,0% YoY