SIDO akan perluasan pabrik untuk produk Tolak Angin, ajak kerjasama perusahaan farmasi dari Jepang d
Perusahaan farmasi dari Jepang dan Taiwan mengajak kerja sama dengan Manajemen Sido Muncul (SIDO). Dalam kerja sama nanti, SIDO akan membentuk perusahaan baru melalui Joint Venture dengan porsi kepemilikan saham yang diinginkan Perseroan masing-masing sebesar 50%. Perusahaan-perusahaan farmasi asing itu tertarik untuk mengambil lisensi Tolak Angin. r Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) tengah mempersiapkan perluasan pabrik untuk produk “Tolak Angin” seluas 30.000 meter persegi yaitu untuk pengadaan gedung dan mesin. Dana untuk perluasan pabrik tersebut sebesar Rp 240 miliar yang berasal dari hasil IPO dan kas internal. Pembangunan pabrik tersebut diperkirakan selesai pada akhir tahun. Dengan perluasan tersebut, SIDO akan menambah 3 unit mesin yang akan datang pada akhir tahun 2014. Kapasitas produksi produk “Tolak Angin” akan meningkat menjadi 100 juta sachet per bulan dari sebelumnya 70 juta sachet. Penjualan “Tolak Angin” tahun 2013 meningkat 32% YoY. Perseroan memperkirakan pertumbuhan “Tolak Angin” tahun 2014 akan berkisar di angka tersebut. r Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) berinvestasi sebesar Rp 95 miliar untuk melakukan perluasan pabrik bahan baku pada tahun 2014 di lahan seluas 10 hektar dengan luas bangunan 4.000 meter persegi. Dana investasi tersebut berasal dari Initial Public Offering (IPO). Pabrik itu memiliki kapasitas produksi hingga 20 ton bahan mentah per hari, dengan output sebesar 11.250 kilogram per hari. Perluasan dilakukan sekaligus sebagai upaya pemisahan antara pabrik bahan baku dengan pabrik jamu. Perseroan mengharapkan dengan pemisahan itu, maka proses produksi akan lebih efisien, mengingat permintaan akan bahan baku jamu terus meningkat.