SMRA menganggarkan belanja modal 2016 sebesar Rp 2,7 triliun
Summarecon Agung (SMRA) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2016 sebesar Rp 2,7 triliun untuk membangun proyek baru, melanjutkan proyek properti dan membangun infrastruktur. Sumber dana capex akan berasal dari kas internal dan pendanaan eksternal. Sebelumnya perseroan memperoleh pinjaman dari Bank Central Asia (BBCA) berupa fasilitas kredit investasi senilai Rp 550 miliar. Selain itu perseroan juga bertanggung jawab terhadap utang 6 perusahaan terkendali kepada BCA. Perseroan juga memperoleh dana sebesar Rp 500 miliar yang merupakan dana hasil penerbitan obligasi November 2015. Saat ini perseroan memiliki dana eksternal Rp 1,05 triliun. Perseroan juga tengah mengkaji penerbitan kontrak investasi kolektif dana investasi real estate (DIRE), sebagai pilihan pengumpulan dana selain IPO (initial public offering) anak usaha PT Summarecon Invesment Property (SIP). Perseroan tertarik menerbitkan DIRE setelah pemerintah berencana menghapus pajak berganda di instrumen investasi tersebut. Perseroan belum menentukan aset dasar untuk DIRE, namun kemungkinan senilai USD 200 juta, seperti target dana yang dihimpun melalui IPO SIP. Perseroan menargetkan marketing sales 50% dari proyek landed house dan 50% dari highrise building.