KLBF - Performa solid pada kuartal pertama tahun 2022
KLBF bukukan laba bersih 1Q22 sebesar Rp835 miliar
Divisi distribusi dan logistik topang pertumbuhan pendapatan
Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.850/saham, didukungoleh membaiknya ekonomi, meningkatnya permintaan, dan neraca yang solid
KLBF bukukan pendapatan 1Q22 Rp7,0 triliun Pendapatan KLBF meningkat sebesar 16,6% YoY menjadi Rp7,0 triliun di kuartal pertama tahun 2022yang terutama didukung oleh kenaikan pendapatan divisi distribusi dan logistik. Penjualan domestikmeningkat 15,4% YoY menjadi Rp6,6 triliun pada 1Q22 yang terutama didukung oleh kenaikanpendapatan segmen distribusi dan logistik sebesar 29,0% YoY, diikuti oleh pendapatan divisi nutrisi dan obat resep yang juga tumbuh masing-masing sebesar 13,8% YoY dan 6,6% YoY. Sedangkanpendapatan segmen produk kesehatan stagnan sebesar Rp863 miliar pada 1Q22. Sementara itu, penjualan ekspor meningkat sebesar 43,3% YoY menjadi Rp379 miliar pada 1Q22 yang terutamaditopang oleh pertumbuhan penjualan produk kesehatan sebesar 65,3% YoY. Pendapatan divisi obat resep dan nutrisi masing-masing meningkat 45,1% YoY dan 13,7% YoY. Sedangkan pendaptan divisi distribusi dan logistik mengalami penurunan sebesar 38,2% YoY. Kontribusi penjualan ekspor terhadap pendapatan meningkat dari 4,4% pada 1Q21 menjadi 5,4% pada 1Q22. Laba bersih meningkat 16,5% YoY pada 1Q22 Laba kotor meningkat 10,6% YoY menjadi Rp2,9 triliun pada 1Q22 dengan GPM yang mengalami penurunan menjadi 41,7% dari 44,0% pada 1Q21 yang disebabkan oleh perubahan portofolio produk. Sementara OPM meningkat tipis dari 14,9% pada 1Q21 menjadi 15,0% pada 1Q22 seiring kenaikanbiaya operasional yang relatif terjaga. Sementara itu, pada 1Q22 perseroan membukukan laba selisihkurs sebesar Rp11 miliar dari sebelumnya rugi bersih sebesar Rp7 miliar pada 1Q21. Beban keuanganperseroan juga mengalami penurunan sebesar 25,2% YoY sehingga laba bersih meningkat 16,5% YoYmenjadi Rp835 miliar pada 1Q22 dengan NPM flat di level 11,9%. Seluruh divisi bukukan kinerja yang baik pada 1Q22 Divisi obat resep membukukan kenaikan pendapatan sebesar 9,5% YoY menjadi Rp1,5 triliun yangsalah satunya didukung oleh meningkatnya kunjungan pasien ke rumah sakit. Namun, GPM divisi tersebut turun dari 53,0% pada 1Q21 menjadi 52,5% pada 1Q22 seiring meningkatnya kontribusi dari produk obat generik tidak bermerk menjadi 26,0% dari 22,0% pada 1Q21. Pendapatan divisi produkkesehatan meningkat 6,0% YoY menjadi Rp1,0 triliun pada 1Q22 yang mayoritas didukung olehkenaikan penjualan produk OTC seperti vitamin dan suplemen, dengan GPM yang relatif stabil di level 56,2% dari 56,4% pada 1Q21. Sementara itu, pendapatan divisi nutrisi meningkat sebesar 13,8%YoY menjadi Rp1,9 triliun pada 1Q22 dengan margin yang melemah menjadi 51,3% dari 52,0% pada1Q21 seiring kenaikan harga bahan baku skimmed milk. Adapun pendapatan divisi distribusi danlogistik meningkat sebesar 28,9% YoY menjadi Rp2,6 triliun pada 1Q22 dengan GPM yang mengalami penurunan menjadi 22,8% dari 25,3% pada 1Q21. Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.850/saham KLBF membukukan kinerja yang solid sepanjang kuartal pertama tahun ini. Pencapaian ini di satu sisi didukung oleh mulai pulihnya ekonomi domestik namun di sisi lain, makro ekonomi global tengahberada dalam kondisi ketidakpastian dan rantai pasokan semakin menantang. Untuk mengantisipasi tantangan atas bahan baku tersebut, perseroan terus memperkuat pasokan bahan baku untukmenjaga ketersediaan produk di pasar. Untuk meningkatkan penjualan, KLBF terus melakukan inovasi diantaranya meningkatkan kontribusi produk dalam program Jaminan Kesehatan Nasional, meluncurkan berbagai produk kesehatan preventif dan herbal, menawarkan produk nutrisi yanglebih terjangkau serta memperluas layanan kesehatan berbasis digital. Untuk mendekatkan diri dengan basis pelanggan yang lebih luas, perseroan menyediakan platform B2C - Klikdokter (telemedicine) dan B2B - EMOS & MOSTRAS melalui divisi distribusi & logistik. Di sisi lain, KLBF jugamemiliki neraca yang sehat dengan posisi net cash pada 1Q22 sehingga dapat mendukung ekspansi dan kecukupan modal kerja. Berdasarkan pertimbangan tersebut, kami tetap mempertahankanrekomdasi BUY untuk saham KLBF dengan target harga Rp1.850/saham.
Unduh