Kembali
Consumer

ICBP - Challenged by raw material inflation

Devi Harjoto, Alfiansyah 10 Juni 2022

Laba bersih ICBP naik 11,8% YoY pada 1Q22 menjadi Rp1,94 triliun Inflasi bahan baku dapat mendorong penurunan margin Rekomendasi “BUY” dengan target harga Rp10,400 per saham Penurunan beban keuangan menyebabkan kenaikan laba bersih Laba bersih ICBP tumbuh 11,8% YoY pada 1Q22 menjadi Rp1,94 triliun (+36,8% QoQ). Perolehan kenaikan laba terbantu penurunan beban keuangan 35,7% YoY pada 1Q22 menjadi Rp800,8 miliar. Net revenue naik 13,9% menjadi Rp17,2 triliun (+21,2% QoQ), ditopang oleh pertumbuhan dari segmen mie instan yang naik 12,8% YoY dan segmen dairy dengan +17,7% YoY. Akan tetapi, GPM terkontraksi dari 38,9% pada 1Q21 menjadi 34,2% pada 1Q22 akibat kenaikan biaya bahan mentah, sehingga mendorong beban pokok 22,7% YoY. Kemudian, beban operasional meningkat 14,1% YoY pada 1Q22, utamanya dikarenakan kombinasi dari kenaikan beban penjualan dari beban iklan & promosi dan transportasi, juga penurunan akibat keuntungan kurs. Sehingga, OPM turun dari 25,3% pada 1Q21 menjadi 20,6% pada 1Q22. Dari segi neraca, net gearing stabil pada 0,6x pada 1Q22. Kenaikan harga soft commodities, kontraksi EBIT margin segmen utama Penurunan EBIT margin segmen-segmen utama mie instan dan dairy menyebabkan kontraksi margin ICBP keseluruhan. Margin EBIT mie instan turun YoY dan QoQ, dari 26,7% pada 1Q21/ 25,0% pada 4Q21 menjadi 23,0% pada 1Q22 ditengah kenaikan harga gandum. Sedangkan, EBIT margin segmen dairy juga menurun dari 16,8% pada 1Q21 menjadi 11,0% pada 1Q22, tetapi rebound QoQ dari 2,7% pada 4Q21, akibat kenaikan harga skim milk powder. Namun, kontribusi segmen tersebut relatif stabil dengan mie instan berada pada 69,2% pada 1Q22 sedangkan dairy 15,7%. Sedangkan, EBIT margin snacks juga jatuh dari 15,6% pada 1Q21 menjadi 7,7%, namun rebound dari 4,9% pada 4Q21. Akan tetapi, EBIT margin segmen food seasonings, nutrition foods dan minuman naik mencapai masing-masing 12,3%; 9,10%; 8,2% pada 1Q22. Namun, gabungan kontribusi ketiga segmen tersebut hanya 9,5% pada 1Q22. Inflasi bahan baku dapat menurunkan margin Kami memperkirakan net revenue ICBP dapat tumbuh 14% YoY pada tahun ini, terutama dari segmen mie instan, dairy dan snacks. Namun, kami memperkirakan COGS dapat terus meningkat karena kenaikan gandum dan juga skim milk powder. Berdasarkan Chicago Wheat Futures, harga gandum pada Juli 2022 mencapai USD10,73 per bushel, dan tren-nya diperkirakan meningkat hingga diatas USD11 per bushel pada 3Q-4Q22. Kami menilai perbaikan konsumsi dan kenaikan harga baku ini dapat mendorong ICBP untuk meningkatkan harga jual, juga peluncuran produk mie instan yang lebih premium, dapat menjaga margin mie instan pada 22-23% pada 2022. Sedangkan, harga SMP juga meningkat sejak Agustus 2021, dengan ASP per Juni mencapai USD4.150 per MT. Sehingga, kami memperkirakan margin produk dairy dapat turun dibawah 10% pada 2022. Tetapi, secara keseluruhan, penurunan margin dari segmen-segmen utama dapat akan berusaha dikompensasi oleh kenaikan dari segmen non-utama seperti food seasonings, produk bernutrisi, dan minuman, sehingga tidak terlalu signifikan penurunan marginnya. Rekomendasi “BUY” kekuatan di market leader pada produk mie instan Kami merekomendasikan “BUY” dengan target harga Rp10,400 per saham, yang merefleksikan valuasi PE 2022E pada 14,31x. Rekomendasi kami telah memfaktorisasi 1) brand ICBP yang kuat dengan penguasaan pangsa pasar lebih dari 60% untuk produk mie instan; 2) pemulihan daya beli seiring membaiknya mobilitas dan penurunan kasus covid-19; dan 3) peningkatan ASP. Adapun, kami mencatat beberapa resiko diantaranya 1) inflasi bahan baku terutama untuk gandum dan SMP karena supply yang ketat; 2) volatilitas kurs; 3) intensitas persaingan di produk-produk staple dari brand lain; dan 4) potensi pelemahan daya beli karena tingginya inflasi, sehingga kenaikan menjadi terbatas.

Unduh

Related Article

ICBP - Indofood CBP Sukses Makmur
ICBP bukukan laba bersih 2020 Rp6,59 triliun
24 Maret 2021 Lihat Detail
ICBP - Indofood CBP Sukses Makmur
CIMB (YU) Recommend TRADING BUY ICBP - TP 6500
Lihat Detail
ICBP - Indofood CBP Sukses Makmur
ICBP semakin ekspansif di luar negeri
24 September 2020 Lihat Detail