Kembali
Bank Negara Indonesia (BBNI) telah menghentikan pemberian kredit valuta asing (valas) sejak Septembe
Bank Negara Indonesia (BBNI) telah menghentikan pemberian kredit valuta asing (valas) sejak September 2011. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan pasokan likuditas valas akibat dampak krisis Eropa. Untuk menjaga likuditas valas, perseroan telah meningkatkan secondary reserve menjadi USD 600 juta yang ditempatkan di surat berharga negara. Jika kondisi normal maka secondary reserve ini hanya berkisar USD 400 juta dan apabila menunjukkan tanda-tanda kekeringan likuiditas dapat meningkat menjadi USD 800 juta.