SMRA - Pencapaian kinerja 2021 yang cemerlang
Realisasi marketing sales SMRA 2M22 sebesar 12,7% dari target
SMRA bukukan pendapatan 2021 Rp5,6 triliun
Kami mempertahankan rekomendasi BUY dan target harga Rp850/saham yang didukungoleh membaiknya permintaan dan take-up rate yang solid SMRA bukukan marketing sales 2M22 Rp636 miliar
SMRA membukukan marketing sales sebesar Rp5,2 triliun sepanjang tahun 2021, meningkat 58,7%YoY dan 31,1% diatas target yang telah direvisi naik menjadi sebesar Rp4,0 triliun. Pencapaiantersebut ditopang oleh seluruh lokasi marketing sales perseroan terkecuali Summarecon KelapaGading (SKG) yang mengalami penurunan sebesar 21,0% YoY menjadi Rp143 miliar pada 2021 seiringdengan cadangan lahan yang hanya tersisa sedikit di wilayah tersebut. Sementara SummareconBogor (SBG) menjadi kontributor utama marketing sales (35,6%) membukukan peningkatanprapenjualan sebesar 189,0% YoY menjadi Rp1,9 triliun pada 2021. Pencapaian tersebut juga relatif jauh melebihi target sebesar Rp920 miliar. Sementara itu, di tahun 2022, SMRA menargetkanmarketing sales sebesar Rp5 triliun, dibawah realisasi tahun lalu namun lebih tinggi dari target tahun2021. Pada tahun ini perseroan akan fokus pada penjualan rumah tapak dan tercermin dari kontribusi prapenjualannya yang mencapai 69,6% dari total marketing sales atau setara dengan Rp3,5 triliunpada tahun 2022. Sementara dari sisi lokasi, Summarecon Serpong (SSP) masih menjadi penopangutama marketing sales tahun ini. Adapun hingga dua bulan pertama tahun 2022, SMRA membukukanmarketing sales sebesar Rp636 miliar, turun 48,6% YoY dan setara dengan 12,7% dari target marketing sales 2022. Penurunan ini terutama disebabkan oleh pelemahan prapenjualanSummarecon Bandung (SBD) sebesar 42% YoY menjadi Rp117 miliar pada 2M22. Sedangkan SSPmembukukan kenaikan marketing sales sebesar 27,3% YoY menjadi Rp305 miliar paada 2M22. Pendapatan SMRA 2021 meningkat 10,7% YoY Pendapatan SMRA meningkat sebesar 10,7% YoY menjadi Rp5,6 triliun sepanjang tahun 2021 yangdidukung oleh naiknya development revenue dan recurring income. Development revenuemeningkat sebesar 13,0% YoY menjadi Rp4,1 triliun pada 2021 yang ditopang oleh kenaikanpenjualan rumah tapak sebesar 36,8% YoY menjadi Rp2,7 triliun. Kontribusi development revenueterhadap total pendapatan meningkat dari 73,0% pada 2020 menjadi 74,5% pada 2021. Sementaraitu, recurring income meningkat sebesar 4,4% YoY menjadi Rp1,4 triliun pada 2021 yang terutamadisebabkan oleh menguatnya pendapatan dari mal dan retail serta hotel masing-masing sebesar 2,2%YoY dan 17% YoY. SMRA bukukan laba bersih 2021 Rp324 miliar GPM SMRA meningkat dari 45,6% pada 2020 menjadi 46,6% pada 2021. OPM perseroan jugameningkat dari 25,4% pada 2020 menjadi 28,0% pada 2021 yang disebabkan oleh turunnya bebanpromosi dan iklan serta gaji dan kesejahteraan karyawan masing-masing sebesar 19,5% YoY dan 2,4%YoY. Disamping itu, SMRA juga membukukan penurunan beban keuangan sebesar 3,8% YoY. Untukitu, SMRA membukukan kenaikan laba bersih sebesar 80,0% YoY menjadi Rp324 miliar pada 2021. Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp850/saham Membaiknya angka pandemi Covid-19 dan penerapan program booster yang terus berjalandiharapkan menjadi salah satu katalis yang mendukung pemulihan ekonomi dan daya beli sehinggajuga berdampak positif pada berbagai sektor termasuk properti. SMRA berhasil melampaui target marketing sales pada tahun lalu dan menetapkan target prapenjualan sebesar Rp5 triliun pada tahunini yang akan didominasi oleh rumah tapak. Lokasi pengembangan rumah tapak tersebut masih dari lokasi eksisting seperti Serpong, Bekasi, Bandung, Karawang Makassar dan Bogor. Perpanjanganinsentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Ditanggung Pemerintah (DTP) turut menjadi pendorong dari penetapan target prapenjualan perseroan. Disamping itu, kami optimis akan solidnya take-up rateperseroan yang salah satunya tercermin dari keberhasilan penjualan produk rumah tapak Klaster Leonora sebesar Rp231 miliar, melampui target sebesar Rp150 miliar. Net gearing perseroan jugaberangsur-angsur turun dan telah berada di level 49,2% pada tahun 2021. Untuk itu, kami tetapmempertahankan rekomendasi BUY atas saham SMRA dengan target harga Rp850/saham.
Unduh