BBNI bagi dividen 30% dari laba tahun buku 2012, tetapkan batas (limit) hapus tagih atas piutang hap
Bank Negara Indonesia (BBNI) menargetkan penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) bisa tumbuh 30% di tahun 2013 mencapai Rp 32,8 triliun dari tahun 2012 sebesar Rp 25,3 triliun. Untuk itu BNI akan menyasar rumah untuk kelas menengah dengan harga rumah Rp 500 juta - Rp 1 miliar, karena segmentasinya lebih stabil. Selain itu, BNI juga akan membatasi pembiayaan apartemen dan ruko. Porsi apartemen tidak boleh lebih dari 15% dari portofolio dan dalam 1 gedung apartemen tidak akan disalurkan lebih dari 30% kredit. r RUPST Bank Negara Indonesia (BBNI) sepakat untuk membagikan dividen sebesar 30% dari laba bersih tahun buku 2012 yang sebesar Rp 7,046 triliun atau senilai Rp 2,114 triliun (sekitar Rp113.35/saham) kepada para pemegang saham. Jumlah dividen yang dibagi tersebut meningkat dibanding beberapa tahun terakhir yang berkisar antara 15%-20%. Pembayaran dividen pada 16 Mei 2013. r RUPST Bank Negara Indonesia (BBNI) menyetujui batas (limit) hapus tagih atas piutang hapus buku sebesar Rp 4,6 triliun. Kebijakan hapus tagih ini dilakukan bila piutang yang hapus buku sudah minimal 5 tahun