BBTN targetkan laba 2015 Rp 2,2 triliun
Bank Tabungan Negara (BBTN) optimistis perolehan laba tahun ini dapat meningkat 2 kali lipat mencapai Rp 2,2 triliun. Perseroan membukukan laba 2014 sebesar Rp 1,1 triliun, turun 28% dibandingkan 2013. Dampak kenaikan suku bunga dana pihak ketiga (DPK) yang terjadi pada 2014 berpengaruh signifikan terhadap perolehan laba. Peningkatan biaya dana menyebabkan pendapatan bunga naik 19% dan NIM turun ke 4,7% dari sebelumnya 5,4%. Tahun ini, perseroan menargetkan NIM meningkat ke angka 5,3-5,4%. Hal ini didukung oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 17-19% dan DPK di angka 19-20%. Hingga 2014, BBTN telah menyalurkan kredit sebesar Rp 116 triliun atau tumbuh 15,38% dibandingkan 2013 yang mencapai Rp 100,46 triliun. Sementara itu, NPL tahun ini ditargetkan dapat di bawah 3%. Bank Tabungan Negara (BBTN) akan fokus untuk melakukan recovery asset pada tahun ini hingga Rp1,2 triliun. Hal tersebut melanjutkan recovery asset senilai Rp1,3 triliun yang dilakukan pada 2014 guna memperbaiki kualitas aset. Pencapaian recovery asset yang dilakukan perseroan tahun lalu merupakan bentuk keberhasilan guna menekan rasio kredit bermasalah (NPL). Perseroan menargetkan NPL tahun ini bisa kurang dari 3%. Strategi yang dilakukan untuk menekan NPL adalah menerapkan early warning system bagi kredit lancar dengan memonitor debitur, kemudian membentuk dua unit kerja yaitu consumer collection & remedial division (CRD) dan asset management division (AMD) yang brtugas khusus menangani NPL.