CIMB (YU) Recommend Maintain UNDERPERFORM ISAT - TP 5500 (Downgrade)
CIMB (YU) mempertahankan rekomendasi Underperform dan memangkas target harga sebesar Rp 500 menjadi Rp 5,500. Laba inti bersih 1Q10 mengecewakan YU dan pasar masing - masing sebesar -79% dan -81%. Penurunan ini disebabkan penurunan pendapatan dan margin yang lebih rendah dari perkiraan dan biaya bunga yang lebih tinggi dari perkiraan. Hasil ini sesuai dengan perkiraan YU bahwa XL Axiata telah mengambil posisi kedua sebagai operator seluler terbesar di Indonesia dari sisi pendapatan. YU memangkas perkiraan laba bersih FY10-12 sebesar 12%-15%. r Pendapatan mengalami penurunan 5% QoQ meskipun pelanggan mengalami kenaikan 20% QoQ karena ARPU campuran mengalami penurunan 13% QoQ. Fakta yang menarik ARPU mengalami penurunan meskipun panggilan di luar jaringan yang dikenakan harga jauh lebih mahal mengalami kenaikan. Dengan penurunan pendapatan seluler 4.6% QoQ menjadi Rp 3.7 triliun, untuk pertama kalinya pendapatan Indosat mengekor XL sebesar Rp 3.8 triliun. r Opex sedikit mengalami kenaikan 0.7% QoQ karena kenaikan 27% QoQ pada biaya interkoneksi, mengindikasikan lebih banyak panggilan luar jaringan yang dipakai. Biaya bunga mengalami kenaikan 7% meskipun hutang total tidak mengalami perubahan. Hal ini menunjukkan Indosat membukukan biaya ketika mengatur pembelanjaan hutang. r Indosat mengindikasikan akan menghabiskan sekitar USD 550-700 juta untuk capex tahun ini dan capex tunai sebesar USD 1.0 juta - 1.2 juta. Capex tunai tersebut sejauh ini yang terbesar. Lebih awal Indosat menyatakan akan berinvestasi pada kemampuan wireless broadband dan ekspansi di luar Jawa.