CIMB (YU) Recommend UNDERPERFORM TLKM (Downgrade form Neutral) - TP 8400 (Downgrade from 12.000)
CIMB (YU) merasa kurang begitu antusias terhadap saham Telkom karena indikasi yang kurang menarik. Sementara resiko juga meningkat karena pesaing perseroan mengincar daerah luar Jawa dimana Telkomsel memiliki pangsa pasar yang besar. YU memangkas rekomendasi menjadi Underperform dari Neutral karena YU menilai kinerja kemungkinan mengecewakan. YU memangkas target harga menjadi Rp 8,400 dari Rp 12,000. r Telkom memperkirakan pendapatan FY10 group satu digit yang tinggi YoY dan margin EBITDA mengalami sedikit kenaikan. Hal ini didorong oleh Telkomsel dimana pendapatan diperkirakan mengalami pertumbuhan pada segmen remaja namun margin EBITDA mengalami penurunan 1%-2% point. YU percaya margin grup FY10 Telkom akan terangkat karena penurunan provisi dari program penurunan pegawai dari basis tinggi sebesar Rp 1.1 triliun pada FY09. r YU merasa bahwa pertumbuhan Telkomsel berada di bawah tekanan karena pesaing yang semakin mengintensifkan usaha mereka di luar Jawa, terutama Indosat. r Telkom percaya bahwa konsolidasi sepertinya tidak akan terjadi tahun ini diantara operator CDMA. YU juga berpendapat serupa. r YU percaya Telkom Indonesia sepertinya akan memegang peranan sebagai konsolidator karena YU memperirakan bahwa sektor telekomunikasi tidak keluar dari pasar CDMA. CDMA melengkapi bisnis fixed line dan telah mengalami pertumbuhan substansial yang tinggi. Perseroan juga melayani pasar menengah ke bawah yang tidak dilayani Telkomsel. r Telkom masih berusaha mengumpulkam semua menara dalam satu grup di bawah satu perusahaan terpisah (Mitratel) dan perseroan melakukan nesiasi dengan SingTel untuk melakukan akuisisi menara dari Telkomsel. r YU memangkas perkiraan laba bersih inti FY10-11 sebesar 7%-10% karena : 1) penurunan perkiraan pendapatan. 2) kenaikan asumsi depresiasi. YU memperkirakan depresiasi Telkom secara substansial di atas level FY09 sebesar Rp 12.6 trilun dan melampai pertumbuhan pendapatan karena capex yang agresif sebesar Rp 20 triliun (tidak mengalami perubahan YoY). YU memperkenalkan perkiraan FY12 dimana YU memperkirakan laba inti profit bersih mengalami kenaikan 7%.