Fitch turunkan peringkat BBCA
Fitch Ratings telah menurunkan Peringkat Jangka Panjang Issuer Default Rating (IDR) Bank Central Asia (BBCA) menjadi BBB- dari BBB. Fitch Ratings Indonesia juga telah menurunkan Peringkat Nasional Jangka Panjang BBCA dan anak perusahaan keuangannya, BCA Finance (BCAF) menjadi AA+(idn) dari AAA(idn). Adapun outlook Stabil. Penurunan peringkat tersebut mencerminkan pandangan Fitch tentang lingkungan operasi yang lebih lemah bagi bank-bank di Indonesia akibat dari pandemi COVID-19. Fitch telah merevisi skor lingkungan operasi untuk bank-bank di Indonesia menjadi bb+, dari bbb-, yang mencerminkan risiko jangka pendek yang signifikan terhadap pertumbuhan, kualitas aset, dan profitabilitas. Skor lingkungan operasi yang lebih rendah membatasi Peringkat Viabilitas BBCA yang mendorong IDR-nya karena Fitch jarang memberikan VR yang secara signifikan di atas penilaian lingkungan operasi, karena pengaruhnya terhadap aspek-aspek lain dalam profil risiko masing-masing bank. Sementara outlook stabil mencerminkan keyakinan Fitch bahwa penyangga yang baik dalam hal pendapatan, cadangan, dan modal cukup memadai untuk menyerap potensi kerugian yang timbul dari pandemi dalam waktu dekat. Adapun IDR, Viabilitas Rating, dan Peringkat Nasional BBCA mencerminkan posisi yang unggul dan mengakar di industrinya serta fundamental kredit yang kuat dibandingkan dengan peer di dalam negeri. Kekuatan ini didukung oleh model bisnis perbankan transaksional yang beresiko rendah dan fokus manajemen. Fitch memperkirakan fundamental ini akan tetap menguntungkan BBCA relatif terhadap peernya, terlepas dari tekanan signifikan terkait virus, karena standar underwriting bank dan buffer penyerapan kerugian yang superior. Kualitas aset akan berada di bawah tekanan dalam waktu dekat karena pertumbuhan kredit melambat dan kapasitas pembayaran peminjam melemah. Namun, selera risiko BBCA yang lebih rendah dari rekan sejawatnya akan memastikan bahwa bank berada dalam kondisi yang lebih baik daripada bank domestik lainnya. Sedangkan profitabilitas BBCA akan dipengaruhi oleh pencadangan yang lebih tinggi dalam waktu dekat karena kualitas aset melemah, tetapi akan terus mendapatkan keuntungan dari margin tinggi yang berasal dari basis dana tabungan dan giro berbiaya rendah yang besar, yang menyumbang 76% dari total dana pihak ketiga pada akhir tahun 2019. Ini akan memberikan penyangga yang signifikan terhadap lonjakan biaya kredit.