Back
ISAT - Indosat

ISAT anggarkan capex tahun 2016 sekitar Rp 6-7 triliun, tunda konversi utang valas ke rupiah

01 October 2015

Indosat (ISAT) menargetkan tahun 2015 bisa menyerap belanja modal sekitar Rp 8 triliun - Rp 9 triliun. Namun di tahun 2016 ISAT akan lebih berhemat dengan menganggarkan belanja modal sekitar Rp 6 triliun - Rp 7 triliun atau lebih rendah dari tahun 2015, karena ekspansi modernisasi jaringan sudah banyak diselesaikan. Dana belanja modal itu akan digunakan untuk ekspansi modernisasi jaringan, khususnya jaringan 4G-LTE. Seluruh belanja modal akan berasal dari dana kas perseroan. Di tengah situasi yang belum menentu, ISAT ingin belanja modalnya lebih efisien untuk meminimalkan beban, karena sebagian besar pengeluaran ISAT berbentuk valuta asing sementara pendapatan dalam rupiah. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar membuat beban ISAT makin berat. ISAT menahan diri untuk tidak menarik pinjaman baru. Pinjaman baru hanya akan dilakukan dalam hal refinancing atau membayar utang. ISAT menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun 2016 sebesar 6%-7% dari tahun 2015, sama dengan pertumbuhan industri. ISAT juga masih akan berupaya mennversi utang dolarnya menjadi rupiah untuk meminimalisir rugi kurs. Hingga Agustus 2015, jumlah utang dolar ISAT mencapai USD 515 juta dari total Rp 22,6 triliun. Namun saat ini proses konversi utang itu masih harus menunggu penguatan rupiah dan perbaikan kondisi ekonomi. Indosat (ISAT) menyatakan bahwa pelemahan rupiah terhadap US dolar yang berkelanjutan memaksa perseroan untuk menunda rencana mengkonversi utang valuta asing ke rupiah. Utang valas Indosat sudah mencapai 50% dari total kewajiban. Adanya potensi risiko selisih nilai tukar, maka Indosat sempat merencanakan perubahan komposisi menjadi 20% utang dalam bentuk valas. Rencana tersebut disikapi perseroan dengan meningkatkan penghimpunan dana dalam bentuk rupiah. Namun saat ini depresiasi rupiah justru terjadi secara gradual dan masih dalam tren melemah, sehingga ketidakpastian potensi pembalikan arah menguat pada rupiah telah memaksa Indosat untuk menunda rencana konversi tersebut. Sebelumnya ISAT berencana mengkonversi utang valas berkisar USD 150 juta-USD 200 juta pada tahun 2015.

Related Research

Telecommunication & Tower
ISAT - Mark the beginning of new era
Devi Harjoto 16 September 2022 See Detail
Telecommunication & Tower
ISAT - Unlocking continuous network improvements
Steven Gunawan 04 July 2024 See Detail
Telecommunication & Tower
ISAT - 1H24 net profit beats our estimates on lower finance cost...
Steven Gunawan 06 August 2024 See Detail