KLBF anggarkan Rp1,2-Rp1,5 triliun untuk ekspansi tahun 2015
Kalbe Farma (KLBF) menyiapkan modal kerja pada tahun depan dalam denominasi dolar Amerika Serikat sebesar US$40-US$50 juta untuk mengantisipasi fluktuasi rupiah. Dana tersebut akan digunakan sebagai modal kerja untuk impor bahan baku sekaligus berfungsi sebagai natural hedging terhadap fluktuasi rupiah. Menurut riset internal perseroan, setiap kali mata uang rupiah melemah 10%, biaya produksi akan naik 3,5%. Di samping itu, perseroan juga menerapkan strategi inventory management untuk mengantisipasi depresiasi rupiah. Hal ini dilakukan dengan mempercepat perputaran barang menjadi 120 hari atu tiga kali dalam setahun. Hal tersebut dinilai akan meminimalisir biaya produksi. Kalbe Farma (KLBF) akan melanjutkan ekspansi di tahun depan, salah satunya dengan memperluas kapasitas pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Selain itu, perseroan juga akan meningkatkan kapasitas di Pulogadung dan menyelesaikan pembangunan fasilitas di Sukabumi. Untuk keperluan tersebut perseroan menganggarkan belanja modal Rp1,2-Rp1,5 triliun. Sementara sekitar 20% dari capex perseroan digunakan untuk memperluas titik distribusi.