Laba BBCA tahun 2021 naik 15,8%, kredit naik 8,2%
Sepanjang tahun 2021 Bank Central Asia (BBCA) membukukan laba bersih sebesar Rp31,4 triliun atau tumbuh 15,8% YoY. Perolehan laba bersih tersebut ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 8,2% YoY menjadi Rp636,99 triliun. Tercatat pertumbuhan kredit 2021 terjadi hampir di semua segmen, terutama ditopang oleh segmen korporasi dan KPR. Penyaluran kredit baru di segmen korporasi tumbuh 2x lipat dibandingkan level pra-pandemi, sementara untuk segmen UKM dan KPR juga mampu melebihi capaian di tahun 2019. Sejalan dengan pencapaian itu, kredit korporasi naik 12,3% YoY mencapai Rp286,5 triliun di Desember 2021, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA. KPR, yang menjadi kontributor tertinggi kedua, tumbuh 8,2% YoY menjadi Rp97,5 triliun. Kredit komersial dan UKM juga naik 4,8% YoY menjadi Rp195,8 triliun. Sementara itu, KKB terkoreksi 2,4% YoY menjadi Rp36,0 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 5,2% YoY menjadi Rp11,8 triliun. Total portofolio kredit konsumer naik 5,1% YoY menjadi Rp148,4 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BBCA naik 8,2% YoY lebih tinggi dari target pertumbuhan 6%. Pertumbuhan kredit tersebut diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 14,6% di tahun 2021, dibandingkan dengan 18,8% di tahun sebelumnya. Rasio NPL terjaga sebesar 2,2% didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi. Di sisi pendanaan, CASA tumbuh 19,1% YoY mencapai Rp767,0 triliun, berkontribusi hingga 78,6% dari total DPK. Deposito juga tumbuh 6,1% YoY menjadi Rp208,9 triliun. Secara keseluruhan, total DPK naik 16,1% YoY menjadi Rp975,9 triliun. Perseroan juga mencatat kenaikan jumlah rekening nasabah BCA sebesar 16% YoY mencapai 29 juta di akhir tahun 2021, yang sebagian besar berasal dari layanan pembukaan rekening secara online.