Back
BBNI - Bank Negara Indonesia

Laba BBNI 1Q16 naik 5,5% YoY, NII naik 13,3%, Kredit tumbuh 21,2% YoY , DPK naik 21,8%

13 April 2016

Bank Negara Indonesia (BBNI) meraih laba bersih Rp 2,97 triliun di kuartal I 2016 naik 5,5% YoY. Dana pihak ketiga (DPK) tumbuh yang lebih baik dari yang diharapkan. BNI berharap hingga akhir tahun proyek-proyek infrastruktur akan menjadi faktor utama yang turut mendorong sektor lain, sehingga penyaluran kredit akan merata. Pendapatan Bunga Bersih (NII) naik 13,3% YoY dari Rp 6,09 triliun pada Kuartal I 2015 menjadi Rp 6,91 triliun pada Kuartal I 2016. Net interest margin (NIM) di level 6,1%. Pendapatan Non-Bunga Kuartal I 2016 naik 16,4% YoY dari Rp 1,90 triliun pada Kuartal I 2015 menjadi Rp 2,22 triliun pada Kuartal I 2016, yang didukung oleh kenaikan fee based income dari trade finance, pengelolaan rekening, bisnis kartu, transaksi ATM, dan sumber pendapatan non-bunga lainnya. Penyaluran kredit Bank Negara Indonesia (BBNI) tumbuh 21,2% dari Rp 269,51 triliun pada Kuartal I 2015 menjadi Rp 326,74 triliun pada Kuartal I 2016. Alokasi penyaluran kredit terbesar atau 71,7% dari total kredit dicairkan untuk Sektor Business Banking sebagai bentuk dukungan BNI terhadap penciptaan lapangan-lapangan kerja. Kredit ke Sektor Business Banking meningkat 22,7% dari Rp 190,95 triliun menjadi Rp 234,22 triliun. Salah satu sektor yang menjadi penopang naiknya Kredit di Sektor Business Banking adalah kredit ke sektor Konstruksi yang tumbuh 127,5% dari Rp 2,63 triliun menjadi Rp 5,99 triliun pada Kuartal I 2016. Kredit BNI yang tumbuh terjadi pada sektor Manufaktur; Pertanian; Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi; Konstruksi; Kelistrikan, gas, dan Air; dan Pertambangan. Sementara kredit ke Sektor Consumer Business tumbuh 9,8% dari Rp 52,53 triliun menjadi Rp 57,65 triliun. BNI menaruh perhatian pada penetrasi terhadap kredit yang berbasiskan payroll. BNI mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 21,8%, yaitu dari Rp 305,15 triliun menjadi Rp 371,56 triliun pada Kuartal I 2016. Dari total DPK tersebut komposisinya masih didominasi komponen dana murah (current account saving account/CASA) sebesar 58,5% atau sekitar Rp 217,25 triliun, meningkat 12,9% dibandingkan periode yang sama tahun 2015.

Related Research

Banking & Finance
BBNI - 8M25 earnings: inline with our ‘25F, below consensus
Akhmad Nurcahyadi 01 October 2025 See Detail
Banking & Finance
BBNI - 9M25 earnings: inline
Akhmad Nurcahyadi 27 October 2025 See Detail
Banking & Finance
BBNI - Improving Asset Quality
Akhmad Nurcahyadi 31 October 2022 See Detail