PTBA telah serap 32% anggaran belanja modal 2022
Selama kuartal I 2022 Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) telah serap 32% anggaran belanja modal 2022 senilai Rp928 miliar dari toral capex yang disiapkan Rp2,9 triliun. Dikatakan bahwa sepanjang kuartal I 2022 produksi batubara PTBA meningkat 40% menjadi 6,34 juta ton, sedangkan volume angkutan batu bara meningkat 16% menjadi 6,17 juta ton. Kenaikan produksi dan volume angkutan batu bara ini diikuti pula oleh kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 18% menjadi 6,97 juta ton. Untuk tahun 2022 ini Perseroan menargetkan produksi batubara sebesar 36,41 juta ton dan target angkutan sebesar 31,50 juta ton. Sedangkan untuk volume penjualan batu bara 2022, perseroan menargetkan peningkatan menjadi 37,10 juta ton. Terkait proyek Gasifikasi Batubara, terbitnya Perpres 109 tahun 2020 menjadikan 2 proyek PTBA masuk menjadi PSN (Proyek Strategis Nasional). Salah satu di antaranya yakni Hilirisasi Gasifikasi Batu ra di Tanjung Enim. Proyek Strategis Nasional ini akan dilakukan selama 20 tahun, dengan mendatangkan investasi asing dari APCI sebesar US$2,3 miliar atau setara Rp32,9 triliun. Dengan utilisasi 6 juta ton batubara per tahun, proyek ini dapat menghasilkan 1,4 juta DME per tahun untuk mengurangi impor LPG sebesar 1 juta ton per tahun. Adapun, untuk PLTU Mulut Tambang Sumsel - 8 berkapasitas 2x620 MW merupakan proyek strategis PTBA dengan nilai mencapai US$1,68 miliar. PLTU ini merupakan bagian dari proyek 35.000 MW dan dibangun oleh PTBA melalui PT Huadian Bukit Asam Power (PT HBAP) sebagai Independent Power Producer. Progres pembangunan proyek PLTU yang nantinya membutuhkan 5,4 juta ton batubara per tahun ini diharapkan bisa beroperasi penuh secara komersial pada 2022.