Back
Banking & Finance

BBNI - Time to Rebound

Devi Harjoto, Alfiansyah 29 June 2022

Laba bersih BBNI tumbuh 63,2% YoY pada 1Q22 menjadi Rp3,96 triliun Pertumbuhan kredit BBNI diproyeksi dapat mencapai 7-9% YoY pada 2022 Rekomendasikan “BUY” dengan target Rp9.200 per saham Penurunan provisi mendorong laba bersih Laba bersih BBNI naik 63,2% YoY pada 1Q22 menjadi Rp3,96 triliun. Kenaikan laba bersih pada 1Q22 salah satunya dari penurunan provisi 26,1% YoY menjadi Rp3,6 triliun. PPoP tumbuh 7,3% YoY pada 1Q22 menjadi Rp8,54 triliun. Kemudian, BBNI juga mencatatkan kenaikan pendapatan recovery 103,5% YoY pada 1Q22 menjadi Rp1,11 triliun. Di sisi lain, net interest income turun 4,6% YoY pada 1Q22 menjadi Rp9,23 triliun, karena penurunan pendapatan bunga 4,1% YoY. Sedangkan, beban bunga juga turun 2,5% YoY, dengan COF turun dari 1,7% pada 1Q21 menjadi 1,5% pada 1Q22. Adapun, NIM berkurang dari 4,9% pada 1Q21 menjadi 4,5% pada 1Q22. Kemudian, pendapatan non-bunga tumbuh 25,6% YoY pada 1Q22 dari marketable securities, fx trading dan derivatif. Sementara itu, opex cukup terkendali, tumbuh 6,4% YoY pada 1Q22, dengan CIR turun dari 40,6% pada 1Q21 menjadi 39,7%. Kualitas aset telah kembali ke level normal Pertumbuhan kredit BBNI tumbuh 5,8% YoY pada 1Q22 menjadi Rp591,7 triliun, ditopang dari segmen korporasi swasta yang tumbuh 9,9% YoY, di susul dari segmen UMKM dari program KUR dan medium untuk large commercial masing-masing 31,0% YoY dan 24,5% YoY. Pertumbuhan kredit ini juga diikuti oleh perbaikan kualitas aset dengan NPL turun dari 4,1% pada 1Q21 (3,7% pada 4Q21) menjadi 3,5% pada 1Q22. NPL coverage juga terhitung kokoh yang mencapai 250,1% pada 1Q22 dari 233,4% pada 4Q21. Kemudian, SML dari 9,4% pada 1Q21 menjadi 5,0% pada 1Q22. Kemudian, LAR incl. covid-19 menurun dari 26,9% pada 1Q21 menjadi 22,1% pada 1Q22. Seiring dengan perbaikan mobilitas dan ekonomi, restrukturisasi incl. covid-19 juga turun dari 17,3% dari total kredit pada 1Q21 (14,9% pada 4Q21) menjadi 13,6% pada 1Q22, terutama dari segmen korporasi. Di sisi lain, DPK naik 8,4% YoY pada 1Q22 menjadi Rp692,7 triliun. Meski demikian, likuiditas relative longgar dengan LDR dari 87,2% pada 1Q21 menjadi 85,2% pada 1Q22. CASA juga meningkat dari 67,9% pada 1Q21 menjadi 69,2% pada 1Q22. Dari segi permodalan, CAR cukup kokoh dengan 19,3% pada 1Q22. Perbaikan ekonomi dapat membawa pertumbuhan yang lebih tinggi Kami memperkirakan pertumbuhan kredit BBNI pada 2022 dapat mencapai 7- 9% YoY, didorong oleh segmen korporasi terutama dari swasta ditengah perbaikan ekonomi, kenaikan harga komoditas dan peningkatan mobilitas yang mendorong ekspansi pariwisata. Kemudian, ditengah usaha BBNI untuk terus melakukan efisiensi suku bunga dikombinasikan dengan partnership dengan e-commerce juga fintech dapat mendorong fee based dan CASA, maka kami memperkirakan NIM dapat meningkat menjadi 4,6-4,8% pada 2022. Ditengah kegiatan yang telah mendekati normal, kami mengasumsikan credit cost BBNI dapat mencapai 2,0-2,3% pada tahun ini, atau kembali ke level normal. Dengan adanya situasi makro ekonomi yang membaik maka restrukturisasi juga semakin melandai. Kami menilai pencadangan BBNI cukup solid untuk mengantisipasi berakhirnya relaksasi covid-19 pada tahun 2023. Rekomendasi “BUY” ditengah potensi pertumbuhan kredit yang lebih baik Kami merekomendasikan BUY untuk saham BBNI dengan target harga Rp9,200 per saham, yang mencerminkan valuasi PBV 2021E pada 1,10x. Adapun, beberapa dasar atas rekomendasi kami yakni 1) pertumbuhan kredit yang lebih tinggi ditengah recovery ekonomi ; 2) kualitas asset yang dalam tanda perbaikan dan NIM yang membaik dari perolehan CASA dan digitalisasi juga penurunan suku bunga time deposit ; 3) fundamental yang kuat dan 4) valuasi yang menarik. Adapun, kami mencatat beberapa resiko yakni 1) kenaikan NPL dan LAR lebih tinggi dibandingkan proyeksi dan juga cost of credit; dan 2) pertumbuhan kredit lebih rendah dibandingkan proyeksi; 3) restrukturisasi yang berlanjut sehingga dapat menurunkan NIM.

Download

Related Article

BBNI - Bank Negara Indonesia
Belum ada laporan yang pasti terkait terkait dengan rencana Bank...
See Detail
BBNI - Bank Negara Indonesia
BBNI kerjasama dengan Pelindo kelola dana pelabuhan
15 December 2016 See Detail
BBNI - Bank Negara Indonesia
BBNI - Optimistic credit meets target
06 November 2023 See Detail