Back
Banking & Finance

BBTN - Fly higher

Devi Harjoto, Alfiansyah 12 July 2022

Laba bersih BBTN naik 23,9% YoY pada 1Q22 menjadi Rp774 miliar Pertumbuhan kredit diproyeksi dapat mencapai 9% YoY pada 2022 Rekomendasikan “BUY” dengan target Rp1.680 per saham Penurunan suku bunga deposit berdampak positif Laba bersih BBTN pada 1Q22 naik 23,9% YoY menjadi Rp774 miliar. Perolehan laba bersih BBTN ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 28,8% YoY pada 1Q22 menjadi Rp3,57 triliun, utamanya dari penurunan beban bunga signifikan 30,9% YoY. Hal ini ditujukan oleh blended CoF yang turun signifikan dari 3,69% pada 1Q21 menjadi 2,41% ditengah pemotongan suku bunga deposit. Sehingga, NIM meningkat dari 3,31% pada 1Q21 menjadi 4,29% padaa 1Q22. PPOP juga tumbuh 49,5% YoY pada 1Q22 menjadi Rp1,77 triliun. Akan tetapi, provisi juga naik 145,4% YoY pada 1Q22 menjadi Rp786 miliar. Sehingga, berdampak pada peningkatan NPL coverage dari 115,9% pada 1Q21 menjadi 146,7% pada 1Q22. Perbaikan aset ditengah ekonomi yang membaik Pertumbuhan kredit dan pendanaan BBTN mencapai 6,0% YoY pada 1Q22 menjadi Rp277,14 triliun, terutama dari KPR bersubsidi, KPR non subsidi dan kredit komersial. Dari segi kualitas kredit, mengalami perbaikan dengan NPL turun dari 4,3% pada 1Q21 menjadi 3,6% pada 1Q22 terutama dari perbaikan kualitas dari KPR subsidi, non-subsidi dan komersial seiring perbaikan kondisi makro ekonomi serta adanya penjualan aset. Hal ini ditunjukan oleh penurunan LAR dari 32,7% pada 1Q21 menjadi 27,6% pada 1Q22. Di sisi lain, LDR naik dari 88,6% pada 1Q21 menjadi 95,4% pada 1Q22. Sedangkan, CASA meningkat dari 38,2% pada 1Q21 menjadi 44,2% pada 1Q22. Sedangkan, CAR meningkat dari 17,7% pada 1Q21 menjadi 18,2% pada 1Q22. Pertumbuhan lebih kencang, kualitas aset lebih baik Ditengah pertumbuhan ekonomi, kami menaikkan proyeksi kredit BBTN menjadi 10% YoY pada 2022 yang didukung oleh segmen andalan yakni KPR subsidi dan non-subsidi, ditengah suku bunga yang rendah dan keyakinan konsumen yang meningkat. BBTN tengah membangun ekosistem KPR dengan berpartner dengan 13 agensi rumah dan juga mengembangkan partnership dengan e-commerce penjualan rumah dan sustainable value chain. Kami juga memproyeksi pertumbuhan deposit dapat mencapai 11% YoY tahun ini, ditengah digitalisasi, terutama via mobile banking app, juga dengan menggunakan online onboarding untuk pembukaan rekening, yang mempunyai fitur cross selling. Selain itu, BBTN juga telah meluncurkan produk Tabungan BTN Bisnis yang menurut kami dapat mendorong fee-based income dan juga memperbesar dana murah BBTN. Dengan demikian, kami memperkirakan NIM dapat bertahan diatas 4% pada 2022 dan blended CoF juga berada dibawah 3%. Adapun, BBTN juga akan melanjutkan strategi penjualan aset bundling sambil memperbaiki system collection juga risk management. Ditambah dengan kenaikan mobilitas, kami memproyeksi NPL dapat menurun di level 3,5% pada 2022. BBTN akan mendapatkan PMN yang diserap melalui rights issue senilai Rp2,98 triliun yang utamanya akan digunakan untuk meningkatkan ekspansi KPR subsidi. Rekomendasikan “BUY” ditengah dominasi di segment KPR Kami memberikan rekomendasi BUY untuk BBTN dengan target harga Rp1.680 per saham yang mencerminkan PBV 2022E sebesar 0,61x. Rekomendasi kami didasari pertimbangan 1) prospek KPR yang baik terutama untuk kalangan milenial dan rumah pertama dalam jangka panjang dan kerjasama berbagai lembaga; 2) suku bunga rendah yang dapat mendorong kredit; 3) ekspektasi pemulihan ekonomi dapat mendorong kualitas asset dan ekspansi kredit; 3) perbaikan NIM dari focus perolehan dana murah, transformasi dan digitalisasi; 5) peningkatan monitoring dan system pengawasan kredit dan juga penjualan collateral, sehingga dapat menurunkan NPL dan 6) rights issue. Namun, resiko atas rekomendasi kami yakni 1) pemburukan kualitas asset; dan 2) pertumbuhan kredit yang melambat dibandingkan perkiraan dan 3) kenaikan suku bunga yang melemahkan kredit.

Download

Related Article

BBTN - Bank Tabungan Negara (Persero)
BBTN kaji konversi dana BLU Rp 15 triliun menjadi modal
13 July 2015 See Detail
BBTN - Bank Tabungan Negara (Persero)
Kredit BBTN mencapai Rp 167 triliun pada Juni 2017
05 July 2017 See Detail
BBTN - Bank Tabungan Negara (Persero)
BBTN yakin exposure investor global naik pasca masuk MSCI
21 November 2017 See Detail