Back
Banking & Finance

BMRI - Benefit from recovery momentum

Devi Harjoto, Alfiansyah 19 September 2022

Laba bersih BMRI naik 61,7% YoY pada 1H22 menjadi Rp20,2 triliun Pertumbuhan kredit BMRI direvisi mencapai 11% pada tahun ini Rekomendasi “BUY” dengan target harga Rp10.750 per saham Penurunan provisi membantu perolehan laba bersih BMRI mencatatkan pertumbuhan laba bersih 61,7% YoY pada 1H22 menjadi Rp20,21 triliun. Pertumbuhan laba bersih ini didorong oleh kenaikan net interest income 19,0% YoY pada 1H22 menjadi Rp41,8 triliun ditengah penurunan provisi 30,4% YoY. Juga, terbantu oleh kenaikan interest income 10,0% YoY pada 1H22 yang diikuti oleh penurunan interest expense 14,3% YoY. Hal ini terefleksi dari NIM yang meningkat dari 5,05% pada 1H21 menjadi 5,4% pada 1H22. Di sisi lain, non-interest income stagnan +1,0% pada 1H22 menjadi Rp16,1 triliun, utamanya dari pertumbuhan dari remitansi dan deposit. Adapun, beban operasional naik terkendali 3,9% pada 1H22 karena kenaikan beban personel. Sehingga, CIR turun dari 44,3% pada 1H21 menjadi 40,3% pada 1H22. PPOP meningkat 22,0% YoY pada 1H22 menjadi Rp35,4 triliun. Aset solid dan pertumbuhan kredit lebih tinggi dibanding ekspektasi Pertumbuhan kredit BMRI pada 1H22 mencapai 12,2% YoY menjadi Rp1.138triliun, terutama ditopang oleh kredit dark anak usaha, segmen korporasi dan segmen komersial. Dari segi kualitas aset, NPL turun cukup signifikan secara YoY 3,1% pada 1H21 menjadi 2,4% pada 1H22 dan dari 2,5% pada 1Q22, dengan coverage yang meningkat dari 222% menjadi 253%. Peningkatan kualitas aset juga tercermin dari restrukturisasi kredit yang mencapai hanya 6,6% pada 1H22 dibandingkan 11,9% pada tahun sebelumnya. Di sisi lain, CASA naik juga meningkat dari 68,5% pada 1H21 menjadi 70,8% pada 1H22. Kemudian, LDR cenderung melonggar YoY dari 86,0% pada 1H21 menjadi 85,1% pada 1H22 ditengah suku bunga yang cenderung rendah. Dari segi permodalan, CAR sedikit turun dari 19,0% pada 1H21 menjadi 18,2% pada 1H22. Momentum dari pemulihan ekonomi Kami merevisi keatas proyeksi kami atas pertumbuhan kredit BMRI dari 8% menjadi 11% tahun ini, yang utamanya diperkuat oleh segmen korporat dan anak usaha juga komersial. Ditengah pemulihan ekonomi yang solid, kami memperkirakan kualitas aset akan semakin terjaga seiring dengan penurunan restrukturisasi, sehingga CoC akan mengalami penurunan dan NIM dapat dipertahankan di level 5,4-5,5% tahun ini. Di sisi lain, kenaikan suku bunga BI sebesar 25bps masih belum bertransmisi terhadap deposit dan kredit BMRI karena likuditas yang masih cukup longgar, CoF yang terjaga mengingat porsi CASA yang cukup besar. CoF diperkirakan dapat meningkat 10bps pada akhir tahun ini. Kemudian, kompetisi dan kualitas kredit masih menjadi pertimbangan management dalam menyesuaikan suku bunga kredit. Adapun, BMRI akan terus melanjutkan digitalisasi melalui aplikasi Livin’ untuk retail dan Kopra untuk korporasi untuk memperluas value-chain financing. Rekomendasi “BUY” ditopang oleh kredit yang lebih tinggi Kami mempertahankan rekomendasi BUY untuk saham BMRI dengan target Rp10,750 per saham, yang merefleksikan valuasi PE2022E dan PE2023 sebesar 2,01x dan 1,81x. Pertimbangan atas rekomendasi kami yakni 1) kualitas aset yang membaik; 2) fundamental yang solid yang terefleksikan dari rasio LDR dan CAR yang cukup sehat; 3) kualitas asset yang cukup manageable atau lebih baik dibandingkan kompetitor; 4) digitalisasi yang mendorong pertumbuhan CASA, fee-based income dan opersional yang efisien dan 5) management resiko yang membaik. Namun, kami juga melihat risiko atas rekomendasi kami 1) ketidakpastian ekonomi yang tinggi berdampak pada pertumbuhan kredit yang lebih lamban dibandingkan proyeksi dan pemburukan aset;2) penurunan NIM akibat banyak persaingan yang tinggi; 3) kenaikan suku bunga lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi.

Download

Related Article

BMRI - Bank Mandiri (Persero)
BMRI tambah layanan bayar pungutan ekspor CPO via ATM
27 May 2016 See Detail
BMRI - Bank Mandiri (Persero)
BMRI fokus targetkan sektor produktif
03 August 2020 See Detail
BMRI - Bank Mandiri (Persero)
Bank Mandiri (BMRI) kantor regional VIII Jawa Timur mengincar Rp...
See Detail