BSDE proyeksikan marketing sales kuartal I 2015 tembus Rp 1,5 triliun
Bumi Serpong Damai (BSDE) memproyeksikan marketing sales hingga kuartal I 2015 dapat menembus Rp 1,5 triliun atau mencapai sekitar 20% dari total target marketing sales akhir tahun 2015 yang ditargetkan Rp 7,5 triliun. Poyeksi penjualan hingga akhir Maret 2015 ditopang oleh penjualan proyek properti di wilayah Bumi Serpong Damai. Perseroan menyiapkan dana investasi sekitar Rp 7 triliun untuk pengembangan 4 proyek baru yang nantinya akan menjadi katalis bagi kinerja perseroan pada tahun 2015. Proyek-proyek tersebut sebagian merupakan properti terpadu (mixed use) dan gedung tinggi (high rise) yang berlokasi di Jakarta dan beberapa kota di Pulau Kalimantan dan akan mulai dipasarkan pada semester II 2015. Bumi Serpong Damai (BSDE) menyiapkan dana investasi sekitar Rp 7 triliun untuk pengembangan 4 proyek baru, yang nantinya akan menjadi katalis bagi kinerja perseroan tahun 2015. Proyek-proyek tersebut sebagian merupakan properti terpadu (mixed use) dan gedung tinggi (high rise) yang berlokasi di Jakarta dan beberapa kota di Pulau Kalimantan yang akan mulai dipasarkan pada semester II 2015. Proyek-proyek baru Bumi Serpong Baru terdiri dari mixed use Aerium Taman Permata Buana di Jakarta Barat, apartemen Elemen Rasuna Jakarta Selatan, mixed use di Tanjung Barat, dan Perumahan Grand City di Samarinda. Peluncuran proyek baru itu diharapkan mendorong pencapaian target penjualan pemasaran perseroan, dimana potensi kontribusinya terhadap penjualan diperkirakan mencapai Rp 1,5 triliun. Dalam mengembangkan proyek-proyek tersebut Bumi Serpong Damai menyiapkan lahan masing-masing minimal 3 ha- 5 ha. Pengembangan proyek Taman Permata Buana membutuhkan investasi Rp 2 triliun, Elemen Rasuna senilai Rp 2 triliun, proyek di Tanjung Barat R 3 triliun dan Samarinda sekitar Rp 100 miliar. Perseroan selain dari kas internal juga memiliki stand by loan dari Bank Mandiri (BMRI) sekitar Rp 150 miliar dari total Rp 800 miliar. Bumi Serpong Damai memproyeksikan pertumbuhan kinerja keuangan sebesar 10%-15% pada 2015. Perseroan berpotensi memperoleh pendapatan usaha senilai Rp 6 triliun dan laba bersih Rp 4,2 triliun.