ITMG - Blessings from gas supply cut
Laba bersih ITMG tumbuh 406,8% YoY pada 1Q22 menjadi USD213,3 juta Harga batubara diproyeksi tetap kuat pada 2022 dampak supply gas terbatas Rekomendasi “BUY” dengan target harga Rp38.850 per saham Kenaikan laba bersih dan margin yang melebar Laba bersih ITMG naik 406,8% YoY pada 1Q22 menjadi USD213,3 juta (+4,5% QoQ). Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh kenaikan net revenue 125,1% YoY pada 1Q22 menjadi USD639,9 -juta (-15,1% QoQ). Secara umum, kami memandang adanya larangan ekspor batubara pada Januari 2022 tidak berdampak terhadap performa ITMG. GPM ITMG meningkat signifikan dari 29,9% pada 1Q21 menjadi 52,6% pada 1Q22, ditengah kenaikan beban pokok 52,3% YoY ditengah kenaikan royalti dan cost of mining. EBITDA margin ITMG meningkat dari 30,3% pada 1Q21 menjadi 50,5% pada 1Q22. Kemudian, beban operasional ITMG naik 72,3% YoY pada 1Q22 menjadi USD36,3 juta karena kenaikan beban penjualan dari agency dan marketing. ITMG mencatatkan kenaikan beban lain-lain 258,0% YoY pada 1Q22 dari kerugian dari instrumen swap batubara dan bahan bakar. Dari segi neraca, ITMG membukukan net cash pada 1Q22. Performa terbantu peningkatan ASP Kenaikan net revenue ITMG pada tahun lalu ditopang oleh kenaikan ASP yang mencapai 120,9% YoY menjadi USD150,4 per MT (-4,9% QoQ). Adapun, volume penjualan meningkat 4,9% YoY pada 1Q22 menjadi 4,3 juta MT, seiring dengan produksi yang mencapai 3,8 juta MT atau naik 4,8% YoY (- 18,9% QoQ). Porsi penjualan domestic ITMG mencapai 21% pada 1Q22, sedangkan porsi penjualan terbesar yakni Cina dengan 31%, dan Jepang dengan 15%. Adapun, strip ratio turun YoY dari 11,5x pada 1Q21 menjadi 11,1x pada 1Q22. Dari segi biaya, ditengah kenaikan energy, biaya produksi cenderung meningkat 17,7% YoY, sehingga menyebabkan cost per ton naik 43,6% YoY menjadi USD74.5 per MT, yang utamanya disebabkan oleh kenaikan fuel 62,2% YoY. ASP masih kuat namun resiko meningkat ditengah ketidakpastian global Kami memperkirakan pendapatan ITMG dapat tumbuh 56% YoY pada 2022, didukung oleh proyeksi kami atas permintaan high CV yang masih tetap kuat ditengah diversifikasi permintaan dari gas alam terutama dari Eropa, terutama menjadi sasaran penguarangan supply gas dari Rusia. Sedangkan, bagi sisi supply, prediksi cuaca yang lebih basah di Indonesia dan Australia. Kami memproyeksi ASP akan tetap kuat pada 2H22 kendati ada ketikdakpastian dari kebijakan covid-19 Cina yang dinamis. Cina juga berencana untuk mengimpor batubara Rusia dengan harga diskon, disamping memacu produksi domestic terutama di Shanxi untuk menurunakan inflasi PPI. Adapun, The Fed juga akan menaikkan suku bunga secara agresif sepanjang tahun ini mempunyai resiko perlambatan pemulihan dan peralihan aset safe haven seperti obligasi AS dari pasar komoditas. Dari segi penjualan, kami memproyeksi volume dapat mencapai 20 juta MT tahun ini, dengan produksi mencapai 17,5 juta MT. Rekomendasi BUY ditengah neraca yang kuat Kami merekomendasikan “BUY” dengan target harga Rp38.850 per saham, yang merepresentasikan valuasi PE 2022E sebesar 1,29x. Rekomendasi kami berdasarkan pertimbangan faktor 1) adanya disrupsi dari geopolitik dan diversifikasi energy dari gas alam; 2) demand batubara HCV asal Indonesia ditengah sengketa Cina- Australia; 3) neraca ITMG yang kokoh dengan posisi net cash dan 4) dolar AS yang terapresiasi. Namun, kami mencatat beberapa resiko yakni 1) koreksi harga batubara ditengah kenaikan supply dari Cina dan kenaikan suku bunga ;2) pergeseran permintaan batubara pada sumber renewable; dan 3) kenaikan harga energy yang dapat mengurangi margin.
Download