KLBF - Terus bertumbuh di kuartal II/2022
KLBF bukukan laba bersih 1H22 sebesar Rp1,6 triliun
Divisi distribusi dan logistik topang pertumbuhan pendapatan
Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.850/saham, didukungoleh membaiknya ekonomi, meningkatnya permintaan, dan neraca yang solid
KLBF bukukan pendapatan 1H22 Rp13,9 triliun Pendapatan KLBF meningkat sebesar 12,6% YoY menjadi Rp13,9 triliun pada semester pertama tahun2022 yang terutama didukung oleh kenaikan pendapatan divisi distribusi dan logistik. Penjualandomestik meningkat 11,9% YoY menjadi Rp13,2 triliun pada 1H22 yang terutama didukung olehkenaikan pendapatan segmen distribusi dan logistik sebesar 16,8% YoY, diikuti oleh pendapatan divisi nutrisi dan obat resep yang juga tumbuh masing-masing sebesar 11,4% YoY dan 7,9% YoY. Sementarapendapatan segmen produk kesehatan meningkat sebesar 6,3% YoY menjadi Rp1,9 triliun pada 1H22. Sementara itu, penjualan ekspor meningkat sebesar 18,6% YoY menjadi Rp646 miliar pada 1H22 yangterutama ditopang oleh pertumbuhan penjualan obat resep sebesar 18,8% YoY. Pendapatan divisi produk kesehatan dan nutrisi masing-masing meningkat 16,0% YoY dan 21,1% YoY. Pendapatan divisi distribusi dan logistik juga meningkat sebesar 47,8% YoY. Kontribusi penjualan ekspor terhadappendapatan meningkat dari 4,4% pada 1H21 menjadi 4,7% pada 1H22. Laba bersih meningkat 9,3% YoY pada 1H22 Laba kotor meningkat sebesar 7,4% YoY menjadi Rp5,8 triliun pada 1H22 dengan GPM yangmengalami penurunan menjadi 41,8% dari 43,6% pada 1H21 seiring perubahan portofolio produk. OPM mengalami penurunan dari 14,9% pada 1H21 menjadi 14,6% pada 1H22 yang disebabkan olehkenaikan biaya promosi serta gaji, upah, dan kesejahteraan karyawan masing-masing sebesar 15,0%YoY dan 6,6% YoY. Sementara itu, pada 1H22 perseroan membukukan penurunan pendapatan bungasebesar 16,9% YoY menjadi Rp28 miliar. Bagian atas laba entitas asosiasi juga mengalami penurunansebesar 29,3% YoY menjadi Rp25 miliar pada 1H22. Sementara laba selisih kurs meningkat sebesar 192,2% YoY menjadi Rp38 miliar pada 1H22. Laba bersih KLBF meningkat sebesar 9,3% YoY menjadi Rp1,6 triliun pada 1H22 dengan NPM di level 11,8% dari 12,1% pada 1H21. Seluruh divisi bukukan kinerja yang baik pada 1H22 Divisi obat resep membukukan kenaikan pendapatan sebesar 8,8% YoY menjadi Rp2,9 triliun pada1H22 yang salah satunya didukung tumbuhnya volume penjualan. Namun, GPM divisi tersebut turundari 53,0% pada 1H21 menjadi 51,8% pada 1H22 seiring portofolio produk. Pendapatan divisi produkkesehatan meningkat sebesar 7,2% YoY menjadi Rp2,1 triliun pada 1H22 yang mayoritas didukungoleh kenaikan penjualan produk OTC seperti vitamin dan suplemen, dengan GPM yang mengalami penurunan menjadi level 56,1% dari 58,1% pada 1H21. Sementara itu, pendapatan divisi nutrisi meningkat sebesar 11,8% YoY menjadi Rp3,7 triliun pada 1H22 dengan margin yang melemahmenjadi 50,6% dari 51,6% pada 1H21 seiring kenaikan harga bahan baku skimmed milk. Adapunpendapatan divisi distribusi dan logistik meningkat sebesar 16,8% YoY menjadi Rp5,1 triliun pada1H22 dengan GPM yang mengalami penurunan menjadi 23,5% dari 25,0% pada 1H21. Kami mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp1.850/saham KLBF membukukan kinerja yang solid sepanjang 1H22 yang salah satunya didukung oleh membaiknyavolume penjualan seiring kondisi ekonomi yang mulai pulih dan ekspektasi transisi pandemi Covid-19ke arah Endemi. Namun di sisi lain, ketidakpastian ekonomi global karena tingginya inflasi dangangguan rantai pasokan masih terus terjadi. Untuk mengantisipasi tantangan tersebut, perseroanterus memperkuat pasokan bahan baku untuk menjaga ketersediaan produk di pasar. Gunameningkatkan penjualan, KLBF terus melakukan inovasi diantaranya meningkatkan kontribusi produkdalam program JKN, meluncurkan berbagai produk kesehatan preventif dan herbal, menawarkanproduk nutrisi yang lebih terjangkau serta memperluas layanan kesehatan berbasis digital. Untukmendekatkan diri dengan basis pelanggan yang lebih luas, perseroan menyediakan platform B2C- Klikdokter (telemedicine) dan B2B - EMOS & MOSTRAS. KLBF juga terus membuka kerjasama denganberbagai pihak baik dalam bentuk bentuk joint-venture, akuisisi atau bentuk kerja sama bisnis lainnyaseperti melalui PT Kalbe Genexine Biologics. Perseroan juga baru saja menandatangani PerjanjianPembelian Saham dengan Sanofi Aventis Participations dan Hoechst GMBH. Di sisi lain, KLBF jugamemiliki neraca yang sehat dengan posisi net cash pada 1H22 sehingga dapat mendukung ekspansi dan kecukupan modal kerja. Berdasarkan pertimbangan tersebut, kami tetap mempertahankanrekomdasi BUY untuk saham KLBF dengan target harga Rp1.850/saham.
Download