ADRO pangkas capex dan target produksi tahun ini

Adaro Energy (ADRO) memangkas belanja modal (capex) tahun ini menjadi US$ 200 juta-US$ 250 juta dari US$ 300 juta-US$ 400 juta. Sementara EBITDA operasional pada tahun ini juga direvisi menjadi US$ 600 juta-US$ 800 juta dari sebelumnya US$ 900 juta-US$ 1,2 miliar. Hal tersebut melihat penurunan estimasi harga jual rata-rata yang diakibatkan oleh penurunan harga batubara global. Untuk itu ADRO merevisi target produksi tahun ini menjadi 52 juta ton - 54 juta ton dari target di awal tahun yang ditetapkan yang mencapai 54 juta-58 juta ton. Pada semester I-2020 produksi batubara ADRO mencapai 27,29 juta ton, atau turun 4% YoY. Sementara volume penjualan batubara mencapai 27,13 juta ton, atau turun 6% YoY. Portofolio penjualan pada semester I-2020 didominasi oleh E4700 dan E4900 yang didukung oleh permintaan yang solid untuk jenis batubara ini. Pasar Asia Tenggara meliputi 47% penjualan pada semester I-2020, dengan Indonesia dan Malaysia dengan porsi terbesar. Sementara pada kuartal II 2020, pasar batubara termal terdampak oleh pandemi Covid-19 secara lebih signifikan karena negara-negara pengimpor batubara harus menghadapi dampak ekonomi yang besar. Dikatakan meski belanja modal dikurangi, ADRO tetap akan melanjutkan investasi yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang dan operasional menghadapi volatilitas industri.