Kimeng (ZP)
Merger dengan Multi Ar Persada telah memperkuat posisi Japfa sebagai perusahan pakan unggas terbesar kedua di Indonesia dengan ekspansi pada kapasitas produksi pakan unggas sebesar 2.25 juta ton per tahun. Manajemen memperkirakan pertumbuhan volume penjualan mengalami pertumbuhan 8% YoY pada FY10 (pasca merger) versus 4% pada FY09. Meskipun demikian Japfa terus diperdagangkan pada 60% valuasi usaha sejenis. r Dari sudut pandang aliran kas dan pajak, hal ini dilihat sebagai strategi pertumbuhan in-organis Japfa. Merger dengan MAP merupakan manuver yang cerdas sehingga membantu Japfa memperoleh kapasitas tanpa pengeluaran aliran kas yang besar, sehingga akan membebani net gearing yang tinggi sebesar 144%. r Kapasitas produksi Japfa yang semakin besar melengkapi operasional yang terintegrasi secara vertikal, memperbaiki skala ekonomi dan kontrol biaya. Kimeng (ZP) mendukung perkiraan pertumbuhan penjualan manajemen yang cerah tahun ini, sesuai dengan perkiraan pertumbuhan Indonesia Feed Mills Association sebesar 8% menjadi 9.21 juta ton, naik dari 5% tahun lalu. r Sementara manajemen memperkirakan penurunan margin kotor tahun ini (14%-15% vs 17%-18%) karena kenaikan harga bahan baku, ZP percaya hal ini merupakan komentar konservatif sehingga memberikan ruang bagi kejutan upside. Secara keseluruhan ZP menilai bahwa Japfa dapat menerima kenaikan biaya bahan baku seperti yang dilakukan di masa lalu sehingga perkiraan margin internal akan mengalami penurunan lebih kecil dari perkiraan.